Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Keluar Hari Ini, Berikut Prosedurnya

Ridwan Kamil, tes DNA, hasil tes DNA, cara tes DNA, prosedur tes dna, Lisa Mariana, hasil tes dna ridwan kamil dan lisa mariana, Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Keluar Hari Ini, Berikut Prosedurnya

Hasil tes DNA mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), selebgram Lisa Mariana (LM), dan anaknya disebut akan keluar hari ini Rabu (20/8/2025).

RK, LM, dan anak berinisial CA telah menjalani tes DNA di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis (7/8/2025). Sebelumnya CA disebut-sebut merupakan buah dari hubungan antara LM dan RK.

“Besok ya,” kata Kepala Biro Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025).

Kepastian mengenai hasil tes DNA ini juga dibenarkan oleh Kasubdit I Siber Bareskrim Polri Kombes Rizki Prakoso.

"Ya benar (hasilnya keluar besok)," ujar Rizki.

Prosedur tes DNA

Dikutip dari iik.ac.id, berikut ini sejumlah prosedur saat dilakukan Tes DNA yang perlu ketahui.

1. Pengumpulan sampel

Tes dimulai dengan pengumpulan sampel DNA yang biasanya berupa darah, air liur, rambut, kulit, atau jaringan tubuh lainnya.

Prosedur pengambilan sampel ini harus dilakukan dengan hati-hati dan steril untuk memastikan integritas DNA.

Saat ini, metode pengambilan sampel yang non-invasif seperti, swab pipi telah banyak digunakan.

2. Melakukan ekstraksi sel

Setelah sampel dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah ekstraksi DNA. Proses ini melibatkan pemisahan DNA dari komponen seluler lainnya. Metode ekstraksi bervariasi tergantung pada jenis sampel yang digunakan.

Secara umum, proses ini melibatkan penghancuran sel, pemisahan membran sel, dan pemisahan DNA dari protein dan molekul lainnya.

3. Amplifikasi DNA

Sampel DNA yang diekstraksi seringkali hanya mengandung jumlah yang sangat kecil dari materi genetik. Oleh karena itu, langkah berikutnya adalah amplifikasi DNA.

Metode yang umum digunakan adalah reaksi berantai polimerase (PCR). Proses PCR mengamplifikasi secara selektif wilayah DNA yang spesifik sehingga jumlah DNA yang cukup untuk analisis lebih lanjut dapat diperoleh.

4. Analisis DNA

Setelah amplifikasi DNA, dilakukan analisis untuk mengungkap informasi genetik yang terkandung dalam sampel.

Metode yang sering digunakan termasuk elektroforesis gel agarosa, metode sekuensing DNA, atau teknik DNA microarray.

Metode ini memungkinkan identifikasi pola unik DNA, seperti panjang fragmen DNA atau variasi pada ukuran nukleotida.

5. Interpretasi dan pelaporan hasil

Setelah analisis selesai, hasil tes harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Hasil ini kemudian digunakan untuk tujuan yang berbeda, tergantung pada konteks tes tersebut.

Dalam ilmu forensik, hasil tes digunakan untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan atau membebaskan orang yang salah dihukum.

Dalam bidang kesehatan, tes DNA digunakan untuk mendiagnosis penyakit genetik atau memprediksi risiko kesehatan seseorang.

6. Keamanan dan privasi

Penting untuk dicatat bahwa prosedur tes harus diperhatikan dari sisi keamanan dan privasi. Data genetik seseorang mengandung informasi yang sangat sensitif dan sifatnya pribadi.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk melindungi kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan informasi genetik tersebut.

Regulasi dan praktik yang ketat harus diikuti untuk memastikan privasi dan keamanan data DNA.

Manfaat tes DNA

Tes DNA memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik dalam bidang kesehatan, keamanan, maupun aspek sosial. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Identifikasi keturunan dan keluarga

Tes DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan keluarga dan keturunan, membantu dalam penelusuran silsilah keluarga, mengungkapkan garis keturunan, serta menemukan kerabat jauh yang mungkin tidak dikenal sebelumnya.

Proses identifikasi menggunakan tes DNA dimulai dengan pengambilan sampel biologis, seperti darah, air liur, atau rambut, dari individu yang akan diidentifikasi. Sampel ini kemudian diolah di laboratorium untuk mengekstraksi DNA.

Setelah DNA diekstraksi, langkah berikutnya adalah amplifikasi menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang memperbanyak segmen-segmen DNA yang spesifik sehingga cukup untuk dianalisis.

Selanjutnya, analisis profil DNA dilakukan dengan membandingkan urutan basa (nukleotida) di lokasi-lokasi spesifik dalam DNA yang dikenal sebagai loci atau STR (Short Tandem Repeats). Pola STR yang unik untuk setiap individu ini dibandingkan dengan database atau sampel referensi untuk menemukan kecocokan.

Jika profil DNA yang diperoleh dari sampel sesuai dengan profil DNA dalam database atau sampel referensi, identitas individu dapat dikonfirmasi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.

2. Pengobatan Penyakit Genetik

Tes DNA membantu dalam diagnosis penyakit genetik atau bawaan, memungkinkan dokter untuk merencanakan pengobatan yang lebih efektif dan mempersiapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi individu yang berisiko mewarisi penyakit genetik.

Proses pengobatan penyakit genetik melalui tes DNA dimulai dengan pengambilan sampel biologis dari pasien, seperti darah atau air liur, untuk diekstraksi DNA-nya. Setelah DNA diekstraksi, dilakukan analisis genetik untuk mengidentifikasi mutasi atau perubahan spesifik dalam gen yang diketahui menyebabkan penyakit genetik.

Teknik seperti sequencing gen atau microarray digunakan untuk memetakan dan memeriksa gen-gen yang terkait dengan kondisi medis pasien. Hasil analisis ini memberikan informasi penting tentang adanya mutasi genetik tertentu.

Dengan informasi ini, dokter dapat merancang rencana pengobatan yang dipersonalisasi, termasuk pilihan terapi yang ditargetkan, pengobatan pencegahan, atau strategi manajemen penyakit yang lebih efektif.

Tes DNA juga membantu dalam pemilihan obat yang paling efektif dan minim efek samping berdasarkan profil genetik pasien, yang dikenal sebagai farmakogenomik. Dalam beberapa kasus, terapi gen dapat digunakan untuk memperbaiki atau mengganti gen yang rusak. Dengan demikian, tes DNA memainkan peran krusial dalam diagnosis, penentuan risiko, dan perawatan yang lebih akurat dan efektif bagi pasien dengan penyakit genetik.

3. Pemilihan Obat yang Tepat

Tes DNA dapat digunakan dalam praktik klinis untuk menentukan respons seseorang terhadap jenis obat tertentu. Dengan demikian, dapat membantu dalam personalisasi pengobatan dan mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Proses pemilihan obat yang tepat melalui tes DNA, yang dikenal sebagai farmakogenomik, dimulai dengan pengambilan sampel biologis dari pasien, seperti darah atau air liur, untuk diekstraksi DNA-nya.

Setelah DNA diekstraksi, dilakukan analisis genetik untuk mengidentifikasi varian gen yang memengaruhi respons individu terhadap obat tertentu. Beberapa gen mengkode enzim yang bertanggung jawab untuk metabolisme obat, seperti gen CYP450 yang memengaruhi bagaimana tubuh memproses banyak obat.

Dengan menganalisis varian dalam gen-gen ini, tes DNA dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pasien kemungkinan besar akan merespon obat tertentu: apakah mereka akan memiliki metabolisme cepat, lambat, atau normal terhadap obat tersebut.

Informasi ini membantu dokter untuk menyesuaikan jenis obat dan dosis yang paling sesuai untuk pasien, mengurangi risiko efek samping dan meningkatkan efikasi pengobatan.

Misalnya, jika tes DNA menunjukkan bahwa pasien memiliki varian genetik yang menyebabkan metabolisme lambat terhadap obat tertentu, dokter mungkin akan memilih obat alternatif atau mengatur dosis yang lebih rendah untuk menghindari toksisitas.

Sebaliknya, jika pasien memiliki metabolisme cepat, dosis obat mungkin perlu ditingkatkan untuk mencapai efektivitas terapeutik yang diinginkan. Dengan demikian, tes DNA dalam farmakogenomik memungkinkan pendekatan pengobatan yang lebih personal, aman, dan efektif.

4. Pendeteksian dan Pencegahan Penyakit

Tes DNA dapat membantu dalam mendeteksi faktor risiko genetik untuk penyakit tertentu, seperti kanker, diabetes, atau penyakit jantung, sehingga individu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, seperti perubahan gaya hidup atau screening rutin.

5. Pembuktian Identitas dan Forensik

Tes DNA digunakan secara luas dalam investigasi forensik untuk mengidentifikasi korban atau tersangka dalam kasus kriminal, mengungkapkan pelaku kejahatan, serta membantu dalam mengklarifikasi kasus-kasus hukum.

6. Pemilihan Pasangan Hidup

Beberapa layanan tes DNA menawarkan informasi tentang kompatibilitas genetik antara pasangan yang berencana untuk menikah, yang dapat membantu dalam memahami potensi risiko genetik yang mungkin diwarisi oleh keturunan mereka.

Proses pemilihan pasangan hidup melalui tes DNA, yang sering disebut sebagai “matching genetik,” melibatkan analisis genetik untuk menentukan kompatibilitas biologis antara dua individu.

Langkah pertama dalam proses ini adalah pengambilan sampel biologis, seperti air liur atau swab mulut, dari kedua calon pasangan. DNA diekstraksi dari sampel-sampel ini dan kemudian dianalisis untuk mencari informasi genetik yang relevan.

Analisis genetik ini biasanya berfokus pada beberapa aspek, termasuk:

  • Mengevaluasi gen-gen yang memengaruhi kesuburan untuk menentukan apakah pasangan memiliki kombinasi genetik yang mendukung keberhasilan reproduksi.
  • Menganalisis gen-gen untuk mutasi atau varian yang dapat menyebabkan penyakit genetik pada keturunan mereka. Pasangan yang membawa gen resesif untuk penyakit tertentu dapat diberi informasi tentang risiko memiliki anak dengan kondisi tersebut.
  • Menilai kesesuaian imunologis, seperti kompatibilitas Human Leukocyte Antigen (HLA), yang dapat memengaruhi reaksi imunologis dan tingkat keberhasilan kehamilan.
  • Beberapa layanan mencakup analisis genetik yang mengklaim dapat menilai daya tarik dan kompatibilitas berdasarkan gen yang terkait dengan preferensi bau dan pheromone.
  • Ensiklopedia Anak Funtastic - DNA. 

Tunggu hasil resmi Bareskrim

Sebelumnya, kuasa hukum Lisa Mariana, John Boy Nababan, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi yang dikeluarkan Bareskrim.

“Kalau dari Lisa ya menunggu, kita semua menunggu hasilnya seperti apa. Saya rasa setelah tes DNA, ya sudah final, tinggal tunggu saja,” ujarnya, Senin (18/8/2025).

John Boy menyebut kliennya tetap percaya diri bahwa putrinya merupakan anak Ridwan Kamil. Namun, hal tersebut tetap harus dibuktikan dengan hasil laboratorium.

 “Kalau dari feeling seorang ibu, Lisa masih yakin. Tapi tentu harus diuji medis, kemarin sudah diambil sampel darah dan air liur secara profesional, jadi ya menunggu saja,” tambahnya.

Perseteruan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana ini bermula ketika Lisa Mariana mengaku anaknya adalah hasil hubungan dengan Ridwan Kamil.

Ia menggugat ke Pengadilan Negeri Bandung terkait status anak sekaligus menuntut ganti rugi belasan miliar rupiah.

Ridwan Kamil membantah klaim tersebut dan melaporkan balik Lisa atas dugaan pencemaran nama baik dengan tuntutan Rp 105 miliar.

Melalui Instagram, RK menegaskan tuduhan itu adalah fitnah bermotif ekonomi. “Ini adalah tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” tulisnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!