Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Tidak Identik, Apa Artinya?

Hasil tes DNA antara Ridwan Kamil dan anak Lisa Mariana dipastikan tidak identik oleh Bareskrim Polri pada Rabu (20/8/2025).
Kasubdit 1 Dittipidisber Bareskrim Polri Kombes Rizki Agung Prakoso menyampaikan bahwa tidak ada kecocokan DNA antara RK dan anak LM berinisial CA.
“Pemeriksaan DNA dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan genetik atau biologis. Hasilnya, tidak ditemukan kecocokan atau nonidentik,” ujarnya dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Rabu (20/8/2025).
Tes DNA ini dilakukan setelah Ridwan Kamil melaporkan Lisa Mariana pada 11 April 2025.
Laporan dibuat menyusul klaim Lisa yang menyebut anaknya adalah hasil hubungan dengan Ridwan Kamil.
Dalam proses penyelidikan, polisi memeriksa 12 saksi, termasuk ahli bahasa, ahli ITE, serta ahli hukum pidana. Barang bukti berupa dokumen elektronik, sampel suara, dan surat-surat juga disita.
Kasus ini sempat memanas setelah Lisa menggugat Ridwan Kamil ke Pengadilan Negeri Bandung terkait status anak sekaligus menuntut ganti rugi belasan miliar rupiah.
Ridwan membantah tuduhan tersebut dan melaporkan balik Lisa atas dugaan pencemaran nama baik dengan tuntutan Rp 105 miliar.
Ia menegaskan lewat akun Instagram bahwa tuduhan itu adalah fitnah bermotif ekonomi.
Apa itu tes DNA?
Tes DNA atau tes paternitas adalah pemeriksaan laboratorium untuk menentukan hubungan biologis seseorang, seperti antara anak dan ayah.
Menurut Nature Education, tes DNA modern memanfaatkan analisis short tandem repeat (STR), yakni pola DNA yang unik untuk setiap individu.
Anak mewarisi setengah DNA dari ayah dan setengah dari ibu, sehingga ketidakcocokan DNA bisa dijadikan dasar ilmiah untuk mengecualikan hubungan biologis.
Makna hasil DNA tidak identik
Jika hasil tes menunjukkan tidak identik, maka tidak ada kecocokan genetik yang membuktikan hubungan orangtua-anak.
Studi yang dipublikasikan di PubMed Central (2015) menjelaskan, ketidaksesuaian profil DNA antara anak dan ayah yang diduga dapat menjadi bukti ketiadaan hubungan biologis.
Selain itu, hasil tes DNA negatif (tidak cocok) disebut memiliki tingkat akurasi hampir 100 persen, sementara hasil positif biasanya lebih dari 99,9 persen pasti.
Dampak sosial dan emosional
Lebih dari sekadar bukti ilmiah, hasil tes DNA juga bisa menimbulkan dampak emosional.
Artikel The New Yorker menyoroti fenomena “DNA surprise” yang memicu krisis identitas, konflik keluarga, hingga kebutuhan pendampingan psikologis.
Kasus Ridwan Kamil dan Lisa Mariana menunjukkan bagaimana tes DNA berperan besar dalam menyelesaikan sengketa hukum maupun klaim personal.
Secara ilmiah, hasil tes yang tidak identik berarti tidak ada hubungan biologis yang dapat dibuktikan.
Namun, dampaknya tidak hanya sebatas ranah hukum. Di balik data ilmiah, ada narasi sosial dan emosional yang kerap kali lebih rumit bagi individu dan keluarga yang terlibat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!