Setelah Raya Pergi: Rumah Direhab, Kakak dan Orangtuanya Diurus Kemensos

jawa barat, bocah Sukabumi cacing, Raya bocah sukabumi, Keluarga Raya, rumah raya, Rumah Raya Sukabumi, Setelah Raya Pergi: Rumah Direhab, Kakak dan Orangtuanya Diurus Kemensos

Kasus balita Raya (4) asal Sukabumi yang meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang parah pada 22 Juli 2025, masih menyisakan duka sekaligus perhatian bagi publik.

Video viral yang memperlihatkan cacing keluar dari tubuh Raya sempat menggemparkan media sosial, sekaligus membuka sorotan terhadap kondisi keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya.

Kini, langkah nyata mulai diambil oleh pemerintah.

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menyatakan komitmennya untuk merenovasi rumah panggung milik keluarga Raya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan.

“Kaitan rehab rumahnya, insyaallah akan segera kita rehab untuk rumahnya,” ujar Andreas saat ditemui awak media di kediaman orangtua Raya, Kamis (21/8/2025) sore.

Rehabilitasi rumah ini akan masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), dengan harapan hunian keluarga menjadi lebih layak dan aman.

“(Masuk program) Rutilahu, nanti tahun ini lah, nanti kita coba lihat kalau ada bantuan-bantuan dari sosial dan lain-lainnya kan bisa kita masukkan,” jelas Andreas.

Kondisi Rumah Keluarga Raya

Tim Kompas.com saat berkunjung menemukan rumah panggung berukuran sekitar 4x7 meter yang sangat sederhana.

Fasilitas MCK tidak memadai; keluarga hanya memiliki tempat kecil di luar rumah untuk mencuci kaki. Untuk mandi atau buang hajat, mereka harus berjalan ke sungai atau kolam di sekitar kampung.

Raya meninggal dunia pada usia 4 tahun, putra pasangan Udin (32) dan Endah (38), dengan tubuh yang penuh cacing.

Saat dirawat di RSUD R Syamsudin SH, dokter menemukan cacing dengan total berat nyaris mencapai 1 kilogram. Raya memiliki kakak bernama Risna (7).

Keluarga Raya Diurus Kemensos

Pihak Kementerian Sosial kini ikut menangani keluarga Raya. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyatakan bahwa Kemensos melakukan intervensi untuk perawatan orangtua dan perlindungan anak.

“Kemensos sudah datang, ya sudah ikut mengintervensi. Orang ibunya ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), orang tuanya yang laki itu sakit paru-paru, sekarang sedang dirawat di Bandung. Keluarganya itu sedang kami urus,” ujar Agus di Jakarta, Kamis (21/8/2025), dikutip dari Antara.

Selain itu, Kemensos juga melakukan asesmen terhadap kakak Raya yang saat ini tinggal bersama tantenya.

“Kalau keluarganya mengizinkan, kami akan bawa anak itu ke sentra Kemensos. Nanti orang tuanya kalau terapi kejiwaannya selesai, akan direhabilitasi juga di sentra kami di Sukabumi,” tambah Agus.

Sebelumnya, Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, menjelaskan bahwa kedua orangtua Raya memiliki keterbelakangan mental sehingga kemampuan mengasuh anak terbatas.

Sebelum meninggal, Raya sempat sering bermain di kolong rumah bersama ayam dan sempat dirawat di beberapa klinik dan puskesmas.

Infeksi cacing gelang yang dideritanya sudah parah, hingga cacing keluar dari hidung, mulut, dan anus, serta menyebar ke paru-paru dan otak.

Langkah pemerintah melalui rehabilitasi rumah dan penanganan keluarga diharapkan bisa menjadi perhatian serius bagi anak-anak lain yang hidup dalam kondisi serupa, sekaligus mencegah tragedi serupa terjadi lagi.

Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Kemensos Urus Keluarga Anak yang Meninggal karena Cacingan Parah di Sukabumi

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!