Pramono Ingin Nama RSUD di Jakarta Diganti RS Royal Batavia, Inisiasi Dimulai dari Cakung

Pramono Ingin Nama RSUD di Jakarta Diganti RS Royal Batavia, Inisiasi Dimulai dari Cakung

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (25/8). Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2027.

Pembangunan rumah sakit di Cakung ini merupakan salah satu janji kampanye Pramono Anung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 lalu.

"Jangan selesainya akhir 2027, selesainya pertengahan 2027. Kebetulan Kepala Dinas yang lain juga kami hadirkan, nanti Pak Affan, Pak Asbang (Asisten Pembangunan) tolong ini dikejar terus supaya pertengahan 2027 sudah selesai," kata Pramono, dalam pidato sambutannya.

Politikus PDI Perjuangan ini menerangkan RS Royal Batavia Cakung ini dilengkapi dengan fasilitas dunia atau internasional, dengan tampilan bernuansa Betawi.

Pramono mengatakan rumah sakit itu akan dibangun di lahan seluas 1,9 hektare. Direncanakan rumah sakit itu akan memiliki daya tampung 282 kamar. "Desainnya adalah desain betawi, rumah sakit ini bertaraf internasional," imbuhnya.

Menurut Pramono, penamaan royal batavia pada rumah sakit itu karena ingin membuat image Jakarta bisa punya rumah sakit bertaraf dunia.

Gubernur menjelaskan Jakarta saat ini punya 10 rumah sakit yang bisa disejajarkan dengan rumah sakit internasional. Namun, penggunaaan nama rumah sakit daerah membuat rumah sakit-rumah sakit itu tidak berkembang menjadi lebih baik.

"Contohnya, Rumah Sakit Daerah Tarakan, menurut saya adalah salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta ini. Maka untuk itu saya minta untuk rumah sakit ini namanya dari awal menjadi Royal Batavia Cakung. Nanti secara perlahan-lahan rumah sakit yang lain kita pakai branding-nya adalah Royal Batavia," paparnya. (Asp)