Mengatasi Stres Akibat Kemacetan di Jakarta: Tips dari Ahli

transportasi umum, Kesehatan Mental, Kemacetan Jakarta, Stres Pengemudi, Mengatasi Stres Akibat Kemacetan di Jakarta: Tips dari Ahli

Kemacetan di Jakarta: Mengancam Kesehatan Fisik dan Mental

JAKARTA, KOMPAS.com – Jakarta, kota yang dikenal dengan kemacetannya, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Salah satu jalur yang seringkali terjebak dalam kemacetan adalah kawasan TB Simatupang.

Namun, dampak dari kemacetan ini tidak hanya sekadar menghabiskan waktu, melainkan juga berpengaruh langsung pada kesehatan fisik dan mental para pengendara.

Dampak Psikologis Kemacetan yang Mengkhawatirkan

transportasi umum, Kesehatan Mental, Kemacetan Jakarta, Stres Pengemudi, Mengatasi Stres Akibat Kemacetan di Jakarta: Tips dari Ahli

Kemacetan parah terjadi di sekitar Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur.

Psikolog dan Psikoterapis, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., menjelaskan bahwa efek kemacetan jauh lebih kompleks daripada sekadar rasa lelah fisik akibat duduk atau berdiri terlalu lama. “Secara psikologis, kemacetan dapat memunculkan stres, kecemasan, bahkan agresivitas di jalan. Akibatnya, pengendara jadi lebih rentan mengalami kecelakaan,” ungkapnya dalam wawancara dengan Kompas.com baru-baru ini.

Lebih dari sekadar kelelahan, Anna menekankan bahwa kemacetan dapat mengganggu kualitas kerja. “Kemacetan menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan emosi yang memburuk,” tuturnya.

Ini semua berpotensi merusak relasi sosial, karena individu menjadi lebih mudah tersinggung dan marah.

Solusi Mengatasi Kemacetan yang Menyengsarakan

Dalam menghadapi kemacetan, Anna memberikan beberapa saran untuk masyarakat.

Pertama, gunakanlah transportasi umum sebagai alternatif.

Selanjutnya, berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam bisa menjadi pilihan untuk menghindari puncak kemacetan.

Tak kalah penting, memanfaatkan aplikasi peta digital untuk memilih jalur yang lebih lancar dapat membantu.

Jika situasi tidak memungkinkan, Anna menyarankan untuk beradaptasi dengan menciptakan suasana yang lebih nyaman di dalam kendaraan.

Mendengarkan musik, bernyanyi, mengobrol dengan teman, atau melakukan peregangan tubuh saat kendaraan berhenti bisa menjadi langkah yang baik.

“Yang juga penting adalah mengingat alasan kita menempuh jalanan macet ini. Misalnya demi memberi kehidupan yang lebih baik untuk keluarga. Dengan begitu, mental kita lebih tangguh menghadapi kemacetan,” kata Anna.

Sebagai warga Jakarta, penting untuk menyadari bahwa meskipun kemacetan menjadi tantangan yang tak terhindarkan, ada cara untuk menghadapinya dengan lebih bijaksana.

Dengan memahami dampaknya dan menerapkan langkah-langkah sederhana, kita bisa menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah hiruk-pikuk kota.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!