Mengapa Target 90 Persen Imunisasi Massal Campak di Sumenep Harus Tercapai?

Jawa Timur, Sumenep, campak, imunisasi campak, Kasus campak di Sumenep, Mengapa Target 90 Persen Imunisasi Massal Campak di Sumenep Harus Tercapai?, Imunisasi Serentak di 26 Puskesmas, Pentingnya Partisipasi Orang Tua dalam Program Imunisasi, Data Kasus Campak di Sumenep dan Status Kejadian Luar Biasa (KLB), Bupati Sumenep Imbau Orang Tua Tidak Menunda Imunisasi

Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai menjalankan program imunisasi massal campak atau Outbreak Response Immunization (ORI) pada Senin, (25/08/2025). 

Program ini bertujuan untuk menanggulangi kasus suspek campak yang meningkat di wilayah tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasyah, mengungkapkan bahwa target utama program ini adalah mengimunisasi 90 persen dari sekitar 74.000 anak yang menjadi sasaran.

"Sasaran ORI kita lebih dari 74.000 anak. Target minimal 90 persen dari jumlah itu harus tercapai dalam dua minggu pelaksanaan. Ini penting untuk memutus rantai penularan," jelas Ellya Fardasyah.

Imunisasi Serentak di 26 Puskesmas

Program imunisasi massal akan dilaksanakan secara serentak di 26 puskesmas di Kabupaten Sumenep, yang meliputi wilayah daratan dan kepulauan. Sasaran utama adalah anak usia 0 hingga 5 tahun.

Imunisasi ini akan berlangsung selama dua pekan, dan jika target belum tercapai, evaluasi serta sweeping tambahan akan dilakukan.

"Dua minggu pelaksanaan ORI, setelah itu kita evaluasi. Jika masih ada yang belum terimunisasi, kita lakukan lagi di minggu ke tiga," ujar Ellya.

Pentingnya Partisipasi Orang Tua dalam Program Imunisasi

Keberhasilan program imunisasi massal sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, khususnya para orang tua.

Ellya Fardasyah mengimbau agar orang tua membawa anak-anak mereka ke fasilitas layanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi.

"Jika kita bisa mencapai cakupan 90 persen, bahkan lebih, kita optimis dapat menekan penyebaran dan segera mengakhiri kasus ini," ungkapnya.

Data Kasus Campak di Sumenep dan Status Kejadian Luar Biasa (KLB)

Hingga 24 Agustus 2025, tercatat 2.105 kasus suspek campak di Kabupaten Sumenep, dengan 17 anak meninggal dunia.

Meningkatnya jumlah kasus ini membuat pemerintah setempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai respons terhadap penyebaran penyakit.

Bupati Sumenep Imbau Orang Tua Tidak Menunda Imunisasi

Dilansir Antaranews, Bupati Sumenep, Imam Hasyim, juga mengimbau kepada orang tua untuk tidak menunda-nunda imunisasi demi melindungi anak-anak mereka dari bahaya penyakit campak.

"Prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati harus kita gunakan, demi kebaikan dan masa depan yang lebih baik," kata Bupati Sumenep.

Pemerintah Kabupaten Sumenep juga telah bekerja sama dengan polisi dan TNI untuk menyukseskan program imunisasi massal ini.

Kerja sama tersebut melibatkan upaya edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya imunisasi untuk melindungi anak dari campak.

Imunisasi massal campak ini akan berlangsung selama 21 hari, yakni mulai dari 25 Agustus hingga 14 September 2025.

Pemerintah berharap program ini dapat tercapai dengan sukses untuk mengendalikan penyebaran penyakit campak di Sumenep.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!