PSSI Apresiasi Persija Jakarta terkait Insiden Pelemparan Sepatu

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan apresiasi terhadap sikap suporter Persija Jakarta, The Jakmania, yang kooperatif untuk menyerahkan pelaku pelemparan sepatu ke pemain Malut United.
Persija Jakarta menjamu Malut United pada lanjutan pekan ketiga Super League 2025-2026 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Duel bertensi tinggi itu berakhir dengan skor 1-1. Kedua tim pun terpaksa berbagi poin.
Di luar hasil, terdapat sejumlah catatan yang muncul dari pertandingan tersebut.
Salah satunya insiden pelemparan sepatu kepada pemain Malut United, Ciro Alves, saat ingin mengambil sepak pojok di pertengahan babak pertama.
Beruntung, sepatu tak mengenai Ciro. Pelaku pelemparan pun langsung diamankan oleh steward di lapangan.
Yang pantas diapresiasi, The Jakmania bersikap kooperatif dengan turut menyerahkan pelaku dan menggiringnya keluar tribune.
The Jakmania menunjukkan sikap suporter yang dewasa dengan tak menyembunyikan pelaku yang bersalah.
"Saya apresiasi kemarin dari Persija melakukan self control dengan suporternya. Saya apresiasi," kata Erick selepas acara perkenalan Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik PSSI yang baru di Jakarta, Senin (25/8/2025).
"Saya berharap klub-klub di seluruh Indonesia mesti ada kerja sama yang baik dengan suporternya. Karena liga juga harus punya aturan yang benar-benar keras," lanjut dia.
Berhak Intervensi
Erick menyentil sikap suporter klub lain yang masih membandel dan kerap tak mengikuti aturan.
Terutama larangan away day atau datang saat tim kesayangannya bertanding di kandang lawan alias berstatus tim tamu.
Pria yang juga Menteri BUMN itu menegaskan bahwa PSSI memiliki wewenang untuk intervensi demi menjaga sepak bola Indonesia tetap berjalan baik.
"Ini sudah berkali-kali kami ingatkan. Bahkan kami sudah punya komite suporter yang terus coba kerja sama," ucap Erick.
"Sesuai dengan pembicaraan dengan PSSI, kan kami sudah peringatkan. Bahkan dari FIFA sudah memperingatkan, makanya kami keras. Dan saya akan intervensi liga. Percaya saya. Ya kalau saya sudah keras, saya keras."
"Seperti PSSI mengintervensi liga ketika VAR, Liga 1 dan Liga 2 berhasil. Kami juga intervensi perwasitan dan terbukti perwasitan yang baik. Tetapi, kalau operasional ya liga yang harus bertanggung jawab," tuturnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!