Aksi Menjarah Rumah Pejabat Terlihat Mudah, Kemal Palevi: Apakah Sengaja Ditumbalin?

Kemal Palevi meluapkan keresahannya terkait kejadian penjarahan di rumah sejumlah pejabat pada Sabtu 30 Agustus 2025. Beberapa selebriti yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI seperti Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach juga ikut menjadi sasaran amukan massa hingga dijarah habis-habisan.
Namun, Kemal Palevi justru menemukan kejanggalan di tengah hal tersebut. Menurutnya, sangat aneh masyarakat bisa dengan mudah masuk ke rumah para pejabat senilai miliaran rupiah itu tanpa penjagaan ketat.
Ditambah lagi, saat momen penjarahan berlangsung semua pejabat tersebut termasuk Ahmad Sahroni dan Sri Mulyani tidak berada di tempat. Mereka diduga kabur ke luar kota bahkan ke luar negeri demi menghindari masyarakat di tengah aksi demo yang kian memanas.
"Kok orang-orang pada gampang amat masuk dan ngejarah rumah pejabat yang ratusan M gitu? Masa nggak ada yang amanin? Dan kok bisa yang dijarah barengan tidak di rumah? Bahkan ke luar negeri?" tulis Kemal Palevi di Instagram, dikutip Minggu 31 Agustus 2025.
Kemal Palevi curiga penjarahan pada Sabtu malam itu adalah hal yang sudah diatur oleh oknum. Dengan begitu, aparat akan punya alasan untuk menindak tegas masyarakat Indonesia dengan alasan keamanan.
"Apakah memang jangan-jangan sengaja "ditumbalin" biar jadi demo anarkis, lalu aparat punya alasan buat menindak tegas dengan alasan keamanan?" Katanya.
"Live TikTok nggak bisa. Lampu jalanan dimatiin. Supaya apa hayo? Intinya stay safe kawan-kawan selalu waspada," tambah Kemal.
Kemal Palevi mengingatkan supaya jangan sampai terjadi darurat militer. Begitu juga masyarakat yang seharusnya ingat niat awal melakukan protes yakni menuntut pemerintah yang korup dan menata lagi pemerintahan yang berantakan.
"Mohon diingat lagi, lawan kita adalah pemerintahan yang korup dan tidak akuntabel. Pajak, MBG, RUU bermasalah, wakil rakyat nirempati dan merendahkan rakyat, impunitas aparat, itulah lawan kita. Fokusnya jangan berubah dulu. Takutnya ntar percuma kemarin pada demo, karena ujung-ujungnya kita lagi yang disalahin pemerintah," tegas Kemal Palevi.
Sebagai informasi, pada malam 30 hingga dini hari 31 Agustus 2025, aksi penjarahan menargetkan rumah sejumlah pejabat di Indonesia, dipicu kemarahan publik atas tunjangan DPR dan kebijakan pemerintah.
Rumah anggota DPR Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Eko Patrio di Kuningan, Uya Kuya di Pondok Bambu, dan Nafa Urbach di Bintaro menjadi sasaran. Selain itu, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro dijarah dua kali, dengan barang berharga seperti perhiasan, elektronik, dan dokumen raib. Aksi ini terkoordinasi, memicu kekhawatiran akan eskalasi seperti krisis 1998.