Sosok Eko Patrio, Sekjen PAN dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang Dinonaktifkan dari Kursi Wakil Rakyat

DPR RI, Eko Patrio, Sekjen PAN, profil Eko Patrio, Eko Hendro Purnomo, penonaktifan anggota dpr, Sosok Eko Patrio, Sekjen PAN dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang Dinonaktifkan dari Kursi Wakil Rakyat, Mengapa PAN Menonaktifkan Dua Anggotanya?, Apa Artinya Nonaktif dari DPR?, Siapa Sosok Eko Patrio?, Seberapa Besar Kekayaan Eko Patrio?

DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan dua nama publik figur yang selama ini dikenal luas, yakni Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya, resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.

Keduanya dianggap melontarkan pernyataan yang memperkeruh suasana politik sekaligus melukai perasaan rakyat.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangannya pada Minggu (31/8/2025) menjelaskan keputusan ini berlaku sejak Senin, 1 September 2025.

"Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025," ujarnya.

Mengapa PAN Menonaktifkan Dua Anggotanya?

Langkah nonaktif ini diambil karena pernyataan publik keduanya dianggap memperkeruh keadaan.

Viva Yoga menegaskan, PAN memohon maaf kepada masyarakat yang merasa perasaannya terciderai oleh ucapan Eko Patrio maupun Uya Kuya. Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang menghadapi kondisi politik saat ini.

PAN berharap masyarakat mempercayakan penyelesaian persoalan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat serta untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan," ujar Viva Yoga.

Apa Artinya Nonaktif dari DPR?

Penonaktifan anggota DPR berbeda dengan pemberhentian tetap. Berdasarkan Pasal 19 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib, anggota DPR yang dinonaktifkan tetap memiliki status sebagai anggota legislatif, hanya saja tidak menjalankan fungsi, tugas, dan wewenang kedewanan.

Menariknya, aturan tersebut menyebutkan bahwa anggota DPR yang dinonaktifkan masih berhak menerima gaji dan tunjangan seperti biasa.

"Anggota yang diberhentikan sementara tetap mendapatkan hak keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," demikian bunyi Pasal 19 ayat 4 peraturan tersebut.

Dengan demikian, meskipun dinonaktifkan, baik Eko Patrio maupun Uya Kuya masih berstatus anggota DPR RI hingga ada keputusan lebih lanjut mengenai pergantian antarwaktu (PAW) atau rehabilitasi.

Siapa Sosok Eko Patrio?

DPR RI, Eko Patrio, Sekjen PAN, profil Eko Patrio, Eko Hendro Purnomo, penonaktifan anggota dpr, Sosok Eko Patrio, Sekjen PAN dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang Dinonaktifkan dari Kursi Wakil Rakyat, Mengapa PAN Menonaktifkan Dua Anggotanya?, Apa Artinya Nonaktif dari DPR?, Siapa Sosok Eko Patrio?, Seberapa Besar Kekayaan Eko Patrio?

Eko Patrio dan Pasha Ungu

Eko Hendro Purnomo, atau lebih dikenal dengan nama Eko Patrio, lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 30 Desember 1970.

Ia mengawali karier sebagai pelawak sejak remaja dan kemudian melejit bersama grup lawak Patrio bersama Parto dan Akri di era 1990-an.

Popularitasnya sebagai komedian kemudian membawanya menjadi presenter, aktor, hingga produser. Eko bahkan mendirikan rumah produksi Ekomando dan Komando Media Televisi.

Pada 2009, ia terjun ke dunia politik lewat PAN. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII dan berhasil bertahan selama empat periode.

Pada 2024, Eko dipercaya menjabat Sekretaris Jenderal PAN periode 2024–2029, sekaligus menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Dalam kehidupan pribadi, Eko menikah dengan aktris Viona Rosalina pada 2001. Mereka dikaruniai tiga anak. Dari pengalaman hidup, ia kerap mengingat masa sulit sebelum terkenal, saat pernah bekerja sebagai kondektur bus hingga penjual kartu lebaran. Kini, Eko dikenal sebagai salah satu politisi dengan kekayaan signifikan.

Seberapa Besar Kekayaan Eko Patrio?

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 2 September 2024, Eko Patrio tercatat memiliki harta bersih Rp131,5 miliar. Asetnya mencapai Rp182,9 miliar, dengan utang Rp51,4 miliar.

Sebagian besar kekayaan berupa properti senilai Rp166 miliar di berbagai wilayah, seperti Jakarta, Nganjuk, Karangasem, dan Bogor.

Selain itu, Eko memiliki enam mobil mewah, termasuk Toyota Alphard hingga Lexus X Sport, senilai Rp5,5 miliar. Harta bergerak lainnya tercatat sebesar Rp1,2 miliar. Perjalanan Eko dari seorang pelawak menjadi politisi kaya raya kerap jadi sorotan publik.

Nama Eko Patrio ramai diperbincangkan setelah videonya berjoget di Sidang Tahunan MPR viral di media sosial.

Momen itu memicu kritik karena berbarengan dengan isu kenaikan gaji anggota dewan. Tak lama berselang, Eko kembali menuai sorotan karena mengunggah video parodi sebagai DJ dengan sound "horeg" yang dianggap melecehkan perasaan publik.

Eko pun meminta maaf dan menjelaskan bahwa video tersebut dibuat dalam suasana santai, tepatnya setelah acara pembubaran panitia perayaan HUT RI.

"Mengenai sound horeg saat saya sedang DJ itu pun dibuat seolah-olah saya tidak sensitif terhadap permasalahan yang ada. Padahal itu dalam acara pembubaran panitia 17 Agustusan," katanya.

Eko menolak anggapan dirinya tidak peka terhadap kondisi masyarakat. Ia menegaskan bahwa joget di Sidang Tahunan MPR tidak ada hubungannya dengan isu tunjangan DPR.

Menurutnya, momen itu muncul setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan, yang dilanjutkan dengan penampilan musik mahasiswa Universitas Pertahanan.

"Jadi mohon publik bisa melihat konteksnya secara utuh. Menurut saya ini bukan soal euforia mengenai tunjangan DPR, tapi soal menghargai penampilan seni budaya Indonesia dalam momen kenegaraan," tutur Eko.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rekam Jejak Eko Patrio yang Dinonaktifkan dari DPR RI, dari Kondektur Bus, Pelawak hingga Politisi.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!