Showroom Mobil Bekas Akui Banyak Leasing yang Tolak Biaya Mobil Listrik Seken

GridOto.com - Pasar mobil listrik baru di Indonesia memang mulai bergeliat, tapi kondisinya berbeda di segmen mobil bekas.
Penjualan mobil listrik bekas masih belum terlalu tinggi, salah satu alasannya adalah perusahaan pembiayaan atau leasing masih sangat selektif membiayai.
Hal ini diaminkan oleh Azka Maulana, Chief Operating Officer (COO) showroom mobil bekas Focus Motor.
“Dari leasing-leasing yang kami kerjasama, kurang lebih ada 30 persen lah yang support untuk biayai. Itu pun DP-nya juga ada minimalnya, lebih besar dari mobil konvensional,” jelas Azka di sela-sela peresmian Focus Motor Gading Serpong.
“Kalau yang lain tuh udah pasti nolak, tidak mau ngambil mobil listrik,” lanjut Azka.
Ia menambahkan, untuk beberapa konsumen syarat down payment (DP) jadi salah satu poin yang cukup penting.
Kalau mobil bekas bermesin konvensional (ICE), DP bisa ditekan sampai sangat rendah.
“DP-nya untuk mobil listrik bekas minimal 25 persen, kalau ICE kan bisa ditekan. Mobil bekas ICE kan terkenal bisa DP sangat murah, kalau mobil listrik enggak, mereka ada hitungannya,” tambah Azka.
Salah satu alasan leasing sangat ketat memberikan pembiayaan untuk mobil listrik bekas adalah faktor ketidakpastian nilai jual kembali, dan risiko kondisi baterai di masa depan.
Maklum, baterai adalah komponen paling mahal di mobil listrik, dan jadi faktor utama dalam menentukan harga mobil bekas.
Meski begitu, Azka mengaku showroom tempatnya bekerja masih berani mengambil mobil listrik bekas.
Sebab, ada 30 persen leasing yang berani memberikan pembiayaan ke mobil listrik bekas seperti yang dijelaskan di atas.
"Kami sudah bekerja sama dengan mereka, ini jadi keunggulan juga di kami," tutupnya.