IBID Akui Berat Jualan Mobil Listrik Bekas

Penggunaan mobil listrik sudah semakin masif di Indonesia. Hal itu terjadi dalam empat sampai lima tahun terakhir.

Namun nampaknya, banyak pengguna Electric Vehicle (EV) yang telah menjual kendaraannya seperti ke sentra lelang.

Termasuk salah satunya di Balai Lelang Serasi (IBID). Di sana terdapat sejumlah mobil listrik yang bisa dimiliki.

Akan tetapi menurut petinggi IBID, minat masyarakat terhadap mobil listrik bekas masih sangat rendah.

Mobil Listrik Bekas Minim Peminat di Balai Lelang, Sulit Terjual

“Berat jualannya (EV), secara angka resale value juga sudah turun,” ungkap Daddy Doxa, Direktur Utama IBID di Jakarta Timur, Selasa (15/07).

Lebih jauh Doxa menjelaskan bahwa berbagai cara sudah mereka lakukan. Seperti membanting harga kendaraan roda empat setrum.

Ambil contoh untuk Toyota bZ4X yang ada di sana. Semula dilelang dengan harga dasar Rp 700 juta.

Kini mereka menurunkan harga dasarnya menjadi Rp 630 juta. Namun tidak ada juga masyarakat membeli.

“Turun pun itu masih belum ada yang mengambil,” Doxa melanjutkan.

Doxa mengungkapkan ada sejumlah faktor membuat masyarakat enggan memboyong mobil listrik bekas.

Salah satunya adalah ekosistem yang belum terbentuk sempurna. Seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih kurang banyak.

Kemudian belum ada jaminan kualitas baterai dari para pabrikan. Sehingga masyarakat masih ragu menggunakan EV.

“Saya yakin nanti kalau misal semua produsen EV berproduksi semakin banyak, itu resale value akan terbentuk,” lanjut dia.

Selain itu garansi baterai mobil listrik yang hangus jika sudah dipindah tangankan juga menjadi pertimbangan.

Mengingat jaminan penampung daya kendaraan roda empat setrum banyak yang hanya berlaku untuk pembeli tangan pertama.

Oleh sebab itu masyarakat lebih menginginkan memiliki mobil listrik baru ketimbang bekas.

Kendati demikian Doxa percaya kalau EV seken bisa tinggi peminatnya di masa depan. Namun tidak dalam waktu dekat.

Beli Mobil Listrik Bekas

“Mungkin lima tahun (atau) enam tahun lagi kalau komitmen pemerintah masuk ke EV tetap serius, ini kan insentifnya banyak,” tegas Doxa.

Terakhir menurut Doxa, pembeli mobil listrik di sentra lelang kebanyakan perorangan buka para diler kendaraan roda empat bekas.

“Kalau showroom (mobil bekas), mereka takut buat jualnya lagi,” Doxa menutup perkataannya.