Menghindari Penipuan Odometer Mobil Bekas: Panduan Pembeli
Manipulasi odometer masih menjadi momok dalam transaksi mobil bekas.
Praktik ini membuat calon pembeli kesulitan memastikan apakah jarak tempuh yang tertera benar-benar asli atau sudah direkayasa untuk menaikkan nilai jual kendaraan.
Menurut Jeffrey, Founder Otospector, tanda fisik pada mobil sebenarnya bisa memberikan indikasi bila odometer pernah dimundurkan.
Namun, hal tersebut tidak cukup untuk memastikan keaslian angka yang tertera.
“Kalau dimundurkannya jauh, kadang dari kondisi fisik mobil bisa terlihat. Tapi tetap saja kita tidak bisa memastikan 100 persen,” ujar Jeffrey kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Odometer rendah pada mobil bekas tak menjamin kualitas.
Untuk itu, ia menekankan bahwa transparansi riwayat kendaraan menjadi kunci penting.
Catatan servis di bengkel resmi maupun independen bisa menjadi bukti kuat, karena setiap kali mobil diservis, jarak tempuh akan tercatat dalam database bengkel.
“Kalau melihat konsistensi antara catatan servis dan odometer, pembeli bisa lebih yakin. Riwayat yang terbuka akan sangat membantu mencegah praktik manipulasi,” ujarnya.
Akses terhadap data riwayat perawatan juga memberi keuntungan bagi penjual.
Mobil yang dirawat baik dan memiliki catatan lengkap akan lebih dipercaya calon pembeli, sehingga harga jualnya bisa lebih stabil.
Dengan demikian, keterbukaan informasi antara penjual, bengkel, dan konsumen dinilai menjadi solusi utama untuk menekan praktik manipulasi odometer di pasar mobil bekas.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
