Psikolog UGM Ingatkan Pentingnya Rehat di Tengah Derasnya Arus Informasi

psikolog, kesehatan mental, kesehatan fisik, kesehatan fisik dan mental, arus informasi, pentingnya menjaga kesehatan mental, kesehatan mental menurut para ahli, Psikolog UGM Ingatkan Pentingnya Rehat di Tengah Derasnya Arus Informasi

Psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Zahrah Nabila Putri, mengingatkan pentingnya memberikan ruang istirahat bagi diri sendiri di tengah derasnya arus informasi yang dapat membuat seseorang merasa kewalahan.

Ia menekankan, rehat dan keterbukaan terhadap bantuan mental, baik secara personal maupun kolektif, merupakan langkah penting menjaga kesehatan jiwa.

“Yang perlu kita apresiasi dari gerakan kolektif yang ada di tengah situasi saat ini adalah bagaimana warga juga terbuka untuk mengakses bantuan yang ada,” kata Zahrah saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, saat ini semakin banyak pilihan dukungan kesehatan mental yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Mulai dari lembaga psikologi yang memberikan layanan konseling gratis, dari gerakan-gerakan di professional mental health, atau mungkin terapis yang mengadakan sesi hening atau meditasi secara kolektif,” imbuhnya.

Rehat sebagai Bentuk Keberanian dan "Perlawanan" 

Psikolog yang akrab disapa Ara itu menjelaskan, keterbukaan terhadap berbagai opsi untuk mengambil jeda secara mental juga merupakan bentuk keberanian di tengah situasi sulit.

Dorongan untuk terus terlibat dalam mencerna serta membagikan informasi terkini, khususnya melalui media sosial, bisa terasa berat jika dilakukan dengan intensitas tinggi.

“Rehat dan mencari bantuan, menurut saya juga merupakan bentuk ‘perlawanan’. Kita dapat berkaca kembali, apakah emosi ini marah, sedih, energi sendiri, atau sedang merangkul energi kolektif yang begitu besar sampai membuat overwhelmed,” tutur Ara.

Ia menambahkan, tubuh dan pikiran juga perlu diberi kesempatan beristirahat dari derasnya arus informasi yang bergulir begitu cepat. Menurutnya, istirahat tidak bisa dianggap sebagai hal pasif, melainkan tetap produktif.

Rest itu juga adalah hal yang sacred, hal yang produktif, dan juga hal yang begitu bermakna. Sesederhana untuk take a breathe, itu sangat berarti buat kita,” ujarnya.

Kesehatan Fisik Sama Pentingnya

Selain menjaga kesehatan mental, Ara juga menekankan pentingnya memperhatikan kesehatan fisik. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan dasar seperti asupan air dan nutrisi menjadi hal yang tidak kalah penting dalam menghadapi derasnya informasi yang beredar.

“Lalu, tetaplah terhubung dengan orang-orang terdekat yang ada, dan kita juga bisa tetap melakukan aktivitas yang rutin, sembari terus merawat diri, serta mulai mengukur kapasitas energi yang mau di-spare setiap harinya untuk membuka atau bersuara di media sosial,” jelasnya.

Waspadai Rasa Takut Tertinggal Informasi

Ara juga mengingatkan agar masyarakat lebih sadar dengan kapasitas dirinya masing-masing. Menurutnya, rasa tidak ingin ketinggalan informasi justru bisa menjadi sumber kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan.

“Jadi, itu adalah bagaimana kita justru lebih sadar dengan kapasitas kita sendiri, karena rasa tidak ingin ketinggalan itu justru adalah sumber kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.