Awas, Makanan Sehat Bisa Jadi Tinggi Kalori Jika Salah Cara Masaknya Menurut Ahli Gizi

Cara memasak yang salah bisa membuat makanan yang tadinya rendah kalori menjadi tinggi kalori. 

"Kalau misalnya bahannya sebenarnya rendah kalori, tapi pengolahannya digoreng, banyak mengandung lemak, margarin, itu bisa berpengaruh pada kandungan kalorinya. Bisa naik kandungan kalorinya," jelas Ayu Anisadiyah, S,Gz, ahli gizi, dalam peluncuran produk terbaru Milo Pro, di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Minggu (24/8/2025). 

Memang tujuan yang dicapai jelas, agar tubuh tetap bugar, berat badan terkontrol, sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis.

Namun, jika pengolahannya salah, pemilihan makanan rendah kalori menjadi sia-sia. 

Cara memasak makanan menentukan nilai gizi

Proses menggoreng bisa menambah kalori

Salah memasak makanan bisa membuat kalori meningkat. Simak cara memasak sehat agar bahan rendah kalori tidak berubah jadi bom kalori.

Menurut Ayu, prinsip menjaga pola makan sehat yaitu dari pemilihan bahan dan proses memasak. 

Bahan rendah kalori seperti sayur, buah, kentang, atau yogurt memang baik. Namun, jika diolah secara deep fry atau memasak dengan merendam seluruh makanan ke minyak, tepung berlapis, atau saus manis, kalori bisa meningkat drastis. 

"Kalau mau sehat, sebaiknya kombinasikan cara pengolahan. Misalnya, kalau ayam sudah digoreng, sayurnya bisa ditumis atau direbus," ucapnya. 

Hal inilah yang sering menjadi jebakan diet sehat yang justru berakhir pada penambahan kalori berlebih. 

"Kalau semua bahan digoreng, otomatis total kalori harian bisa jauh melebihi kebutuhan tubuh," tambahnya. 

Selain itu, proses memasak yang salah juga bisa mengurangi kandungan zat gizi penting. Vitamin tertentu pada sayuran, seperti vitamin C, bisa rusak jika dimasak terlalu lama dengan suhu tinggi. 

Oleh karena itu, cara memasak seperti kukus, rebus sebentar (blanching), atau memanggang dengan sedikit minyak justru direkomendasikan sebagai alternatif lebih sehat.

Jebakan pola makan modern 

Salah memasak makanan bisa membuat kalori meningkat. Simak cara memasak sehat agar bahan rendah kalori tidak berubah jadi bom kalori.

Fenomena salah olah makanan ini erat kaitannya dengan gaya hidup modern. Banyak orang salah memilih makanan cepat saji karena praktis, padahal teknik masaknya cenderung tinggi lemak jenuh dan garam. 

Misalnya kentang, yang seharusnya rendah kalori bisa berubah jadi kalori tinggi ketika digoreng dan ditambahkan dengan bumbu instan.

Dalam jangka panjang, pola ini bisa meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. 

Ayu juga mengingatkan, bagi mereka yang sedang diet atau aktif berolahraga, memperhatikan kebutuhan protein tetap penting.

Protein dari sumber hewani dan nabati perlu seimbang. Namun, kembali lagi, pengolahannya juga harus bijak. 

Kasus olahan yang sering terjadi, misalnya salad yang awalnya hanya terdiri dari sayuran segar bisa berubah tinggi kalori ketika ditambahkan dressing dengan mayones dalam jumlah banyak. 

Bahan dan cara masak sama pentingnya untuk tubuh

Salah memasak makanan bisa membuat kalori meningkat. Simak cara memasak sehat agar bahan rendah kalori tidak berubah jadi bom kalori.

Ayu menambahkan, kesehatan tubuh tidak hanya ditentukan oleh jenis makanan, tetapi juga bagaimana makanan itu diolah. 

"Kalau memang mau digoreng, maksimal satu bahan makanan aja. Misalnya ayam udah digoreng, kalau bisa sayurnya ditumis, jadi kombinasi pengolahannya," ujar Ayu. 

Menjaga pola makan sehat bukan hanya tentang memilih bahan rendah kalori, tapi juga memperhatikan bagaimana mengolahnya. 

Salah sedikit, niat menjaga kesehatan bisa berbalik jadi masalah baru. 

Dengan kesadaran ini, masyarakat diharapkan lebih cerdas dalam memilih dan mengolah makanan sehari-hari. 

Kombinasi bahan rendah kalori dengan metode masak sehat bisa menjadi kunci menjaga pola makan seimbang, tanpa terjebak kalori tersembunyi yang justru akan merugikan kesehatan. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!