Batal Hadiri KTT G7, Istana Tepis Anggapan Prabowo ‘Mendekat’ ke Blok Timur dan Jauhi Barat

Istana Negara angkat suara perihal Presiden Prabowo Subianto batal menghadiri KTT G7 di Kanada. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menepis anggapan ketidakhadiran Prabowo di Kanada karena Indonesia memilih untuk mendekati blok Timur yang diisi Rusia daripada negara barat.
Menurutnya spekulasi seperti ini tidak benar, karena Indonesia menganut prinsip tidak condong pada blok manapun.
Indonesia, katanya, akan bergabung dengan berbagai forum dan aliansi di dunia berdasarkan kepentingan nasional, bukan berdasarkan hubungan baik atau hubungan buruk dengan beberapa negara saja.
"Kita kan tidak condong ke blok manapun. Kita tidak melihat dunia hitam putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu tidak ada," kata Hasan kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/6).
Sebagai contoh, Indonesia saat ini sudah bergabung dengan BRICS yang digawangi Rusia dan China. Namun, Indonesia juga terus mengupayakan untuk menjadi anggota OECD yang notabenenya berisi negara-negara barat.
"Jadi kalau kita bergabung dengan BRICS misalnya, bukan berarti kita lebih condong ke salah satu blok,” tutur Hasan.
Sementara itu, Hasan berkelit, beberapa agenda waktunya bentrok. Mau tidak mau, Prabowo tak bisa menghadiri semua acara bersamaan.
Absennya Prabowo di G7 karena sebelum undangan ke G7 diberikan, Indonesia sudah menetapkan akan hadir di Singapura dan Rusia terlebih dahulu.
Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum sudah dari beberapa bulan yang lalu dan sudah dipersiapkan lama. Hal sama juga berlaku undangan dari Singapura.
“Presiden juga akan berpidato di sana. Waktunya bentrok," papar Hasan Nasbi.
Pemerintah, kata Hasan Nasbi, mendahulukan komitmen-komitmen pertemuan yang lebih awal sudah dibuat. Dalam hal ini undangan pertemuan antara Singapura dan Rusia lebih dulu ditetapkan daripada undangan Kanada.
"Ini kan jadwal tahunan dan juga sudah dipersiapkan lama," beber Hasan.
Sebelumnya, Prabowo absen dari gelaran KTT G7 yang dilakukan pada 16-17 Juni 2025 itu karena dirinya sedang melakukan lawatan ke negara lain. Hari ini dia memulai lawatan ke Singapura dan dilanjut langsung ke Rusia hingga akhir pekan ini. (Knu)