HUT ke-79 Bhayangkara Meriah di Monas, Padahal Prabowo Pernah Minta Polri Kurangi Seremoni

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Acara dimulai sekitar pukul 08.05 WIB dengan pemeriksaan pasukan menggunakan mobil jeep terbuka.
Komandan Upacara Irjen Pol Dadang Hartanto memberi laporan kesiapan sebelum Prabowo memeriksa barisan. Upacara tersebut menampilkan tujuh resimen utama, mulai dari perwira Polri, satuan elite seperti Densus 88, hingga satuan perempuan Polwan.
Selain itu, 14 resimen tambahan turut berjaga di area Monas, termasuk unsur sipil seperti Satpol PP, Satpam, buruh, serta perwakilan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah.
Apa Atraksi dan Layanan yang Disediakan Polri?
Presiden Prabowo Subianto tiba di Lapangan Monas, Selasa (1/7/2025).
Polri menampilkan beragam atraksi dari berbagai satuan, termasuk parade baris-berbaris, demonstrasi alutsista, hingga teknologi terbaru seperti robot polisi.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah atraksi udara motor layang, di mana personel Polri bermanuver di udara menggunakan parasut dan propeller.
Selain hiburan, Polri juga menyediakan layanan publik seperti SIM dan Samsat Keliling yang beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB di sekitar area silang Monas. Masyarakat diundang tidak hanya untuk menyaksikan perayaan, tetapi juga memanfaatkan layanan tersebut.
Bagaimana Pesan Presiden Sebelumnya Terkait Seremoni Polri?
Meski upacara berlangsung megah, hal ini menjadi kontras dengan pernyataan Presiden Prabowo sebelumnya.
Pada Desember 2024 lalu, dalam apel Kasatwil Polri di Akpol Semarang, Prabowo menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan meminta agar Polri mengurangi kegiatan seremoni yang berlebihan.
"Sekali lagi, hemat, kurangi pemborosan. Kurangi seremoni, jangan terlalu banyak HUT-HUT," ujar Prabowo kala itu.
Ia juga menyarankan agar peringatan HUT Bhayangkara dilakukan secara sederhana, misalnya cukup dengan pemotongan tumpeng di markas kepolisian.
Prabowo menegaskan bahwa Polri harus menjadi lembaga yang kuat, profesional, dan berpihak pada rakyat.
"Saya minta saudara-saudara, saya mengimbau, bukan atas nama Prabowo, tetapi atas nama rakyat Indonesia. Kepolisian, berpihaklah, dan selalu membela kepentingan rakyat," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "" dan "Ingatkan Polri Jangan Boros, Prabowo: Ulang Tahun Tumpengan di Markas Saja".