Skema Kampung Haji Prabowo: Opsi Bangun dari Nol hingga Akuisisi Hotel di Mekkah

Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara (BP) Haji tengah menggodok rencana ambisius untuk membangun "Kampung Haji Indonesia" di Mekkah, Arab Saudi.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa rencana tersebut telah masuk dalam agenda strategis nasional dan sedang dibahas pada tingkat Dewan Koordinasi Tinggi antara Indonesia dan Arab Saudi.

Menurut Dahnil, gagasan Kampung Haji ini merupakan salah satu wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi penyelenggaraan ibadah haji bagi jemaah Indonesia.

“Belum ada keputusan yang mana yang akan kita pilih. Tentu Presiden punya kecenderungan agar kampung haji itu bisa dibangun sejak awal dan bisa diakselerasi. Itu yang sedang dibicarakan terus-menerus,” kata Dahnil dalam forum diskusi di Kompleks Parlemen, Selasa (15/7/2025).

Apa Saja Skema yang Disiapkan?

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers kepulangan jemaah haji 2025, di Kantor BP Haji, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025) malam.

Dahnil memaparkan bahwa pemerintah sedang mengkaji tiga skema utama untuk merealisasikan proyek Kampung Haji:

1. Membangun dari Nol

Skema ini dilakukan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Dalam skema ini, pembangunan dilakukan dari awal, meski diakui memerlukan waktu dan sumber daya besar.

“Artinya, dibangun dari awal dengan risiko memang butuh waktu,” ujar Dahnil.

2. Mengakuisisi Hotel yang Sudah Ada

Pemerintah dapat membeli hotel eksisting yang memiliki kapasitas besar, sekitar 50.000 jemaah. Hotel tersebut kemudian dialihfungsikan menjadi kompleks Kampung Haji.

3. Menyewa Hotel Jangka Panjang

Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menyewa atau mengontrak jangka panjang hotel-hotel di Arab Saudi guna memenuhi kebutuhan akomodasi jemaah.

Di Mana Lokasi Kampung Haji Akan Dibangun?

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa kampung haji ini akan dibangun di lokasi strategis, hanya 400 meter dari Masjidil Haram, pusat pelaksanaan ibadah haji.

Rosan mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), telah menyetujui lokasi dan konsep pembangunan tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo di Jeddah.

“Beliau (Pangeran MBS) menyetujui permintaan dari Bapak Presiden untuk menjadikan kampung Indonesia Village yang lokasinya itu tidak terlalu jauh, 400 meter dari Masjidil Haram,” kata Rosan, Minggu (13/7/2025).

BP Haji menegaskan bahwa pembentukan tim khusus sedang disiapkan untuk mengkaji aspek regulasi, teknis, dan kerja sama internasional yang diperlukan dalam proyek ini.

Tim tersebut akan dibentuk langsung oleh Presiden Prabowo setelah kembali dari kunjungan kerja luar negeri.

“Dewan itu dari pihak kita akan ditunjuk oleh Presiden siapa saja anggotanya. Presiden juga belum pulang, baru pulang besok,” kata Dahnil.

Apa Dampak bagi Jemaah Indonesia?

Menurut Nasaruddin Umar, pembangunan Kampung Haji bukan hanya soal akomodasi, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan jemaah haji.

Ia menambahkan, selain membahas Kampung Haji, pemerintah juga akan mengoptimalkan pemanfaatan Bandara Taibah di Madinah sebagai bagian dari infrastruktur pendukung ibadah haji.

“Selain itu, dibahas juga mengenai bagaimana meningkatkan kenyamanan ibadah haji ke depan,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, juga menyatakan optimisme bahwa Kampung Haji akan terwujud dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo.

“Insya Allah, Kampung Haji di era Pak Prabowo akan bisa terwujud. Mohon doanya,” kata Zulkifli.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Kampung Haji di Mekkah Bakal Dibangun oleh Danantara?".