Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri

empty nest syndrome, lansia, Empty nest syndrome, kesepian, panti jompo, tinggal di panti jompo, Kesepian, empty nest syndrome adalah, Empty nest syndrome psychology, orangtua kesepian, Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri

Orangtua bisa merasa hampa dan kehilangan arah ketika anak-anak mereka mulai hidup mandiri dan meninggalkan rumah. Kondisi ini dikenal sebagai empty nest syndrome, dan kerap terjadi saat lanjut usia (lansia).

Psikolog klinis dewasa, Syaikha Nabila, M.Psi., Psikolog mengatakan, empty nest syndrome adalah respons emosional yang bisa dialami orangtua saat anak-anak meninggalkan rumah.

Empty nest syndrome itu bisa dialami orangtua atau pada lansia. Kondisi ini mengacu pada perasaan sedih, kesepian, dan kehilangan yang dialami beberapa orangtua ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah,” jelas Syaikha saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Menurut Syaikha, empty nest syndrome bisa muncul ketika orangtua kehilangan peran utama dalam pengasuhan, dan tidak lagi menjadi pusat kegiatan dalam rumah tangga.

Kondisi ini bisa terjadi karena anak-anak pergi merantau, menikah, atau membangun kehidupan sendiri. Perubahan ini dapat memicu rasa kehilangan identitas.

Empty nest syndrome pada lansia

Bisa memengaruhi mental

empty nest syndrome, lansia, Empty nest syndrome, kesepian, panti jompo, tinggal di panti jompo, Kesepian, empty nest syndrome adalah, Empty nest syndrome psychology, orangtua kesepian, Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri

Empty nest syndrome bisa membuat orangtua merasa kesepian setelah anak-anak mandiri. Simak penjelasannya menurut psikolog.

Syaikha melanjutkan, meskipun sindrom ini bukan termasuk diagnosis klinis dalam dunia psikologi, empty nest syndrome tetap dapat berdampak besar pada kesehatan mental lansia.

“Meskipun bukan diagnosis klinis, empty nest syndrome ini bisa berdampak signifikan pada kesejahteraan emosional dan kesehatan mental orangtua juga,” ucapnya. 

Rasa kesepian yang tak diatasi dapat berkembang menjadi gejala depresi dan kecemasan, serta menurunnya motivasi untuk menjalani aktivitas harian.

Bagaimana cara mengatasi empty nest syndrome?

Dukungan sosial sangat dibutuhkan

empty nest syndrome, lansia, Empty nest syndrome, kesepian, panti jompo, tinggal di panti jompo, Kesepian, empty nest syndrome adalah, Empty nest syndrome psychology, orangtua kesepian, Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri

Empty nest syndrome bisa membuat orangtua merasa kesepian setelah anak-anak mandiri. Simak penjelasannya menurut psikolog.

Untuk mencegah empty nest syndrome, lanjut Syaikha, orangtua sangat membutuhkan dukungan sosial. Tidak hanya dari keluarga, tetapi juga dari lingkungan tempat tinggal, komunitas, atau bahkan teman sebaya.

“Untuk mencegahnya, mereka perlu teman ngobrol untuk bisa bersosialisasi dengan orang yang seusia dengan mereka, berbagi pengalaman, dan pastinya mereka merasa memiliki banyak yang support,” jelasnya.

Kegiatan sederhana, seperti mengikuti pengajian, kelompok lansia, atau sekadar berbincang santai di lingkungan sekitar, dapat membantu mengurangi rasa kosong yang dirasakan.

Kendati demikian, dalam beberapa kasus, empty nest syndrome juga menjadi salah satu alasan orangtua memilih tinggal di panti jompo. Bukan karena ditinggalkan, melainkan karena ingin kembali mendapatkan interaksi sosial.

“Anak-anaknya sudah mandiri, maka hal ini juga jadi alasan sebagian orangtua memilih untuk tinggal di panti jompo,” katanya.

Di lingkungan tersebut, mereka bisa berinteraksi dengan teman sebaya, mengikuti berbagai kegiatan bersama, dan merasa lebih dihargai.