Benarkah Mobil Listrik Lebih Rentan Tersambar Petir?

Belakangan ini mobil listrik BYD Song Plus tersambar petir 3 kali berturut-turut di China. Hal itu cukup menyita perhatian lantaran mobil listrik mulai banyak diminati oleh masyarakat.
Komponen utama mobil listrik sendiri mengandalkan baterai selaku penampung daya listrik, dan motor listrik selalu penggeraknya.
Fakta tersebut memunculkan spekulasi, bahwa mobil listrik lebih rentan tersambar petir. Lantas, seperti apa faktanya?
Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mengatakan, sebenarnya kasus mobil tersambar petir beberapa kali terjadi juga di mobil bensin, jadi tidak ada kaitannya dengan penggunaan mobil listrik.
“Potensi petir menyambar mobil bisa dibilang sama, dari bahannya sendiri mobil terbuat dari logam, tak lepas dari sifat konduksi yang bisa menghantarkan listrik,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Pemicu sambaran petir sendiri, berasal dari beda potensial muatan listrik antara awan dan bumi, atau antar awan. Ketika perbedaan semakin besar, ionisasi udara terjadi, membentuk saluran ionisasi dari awan menuju tanah, dan streamer (ion positif) naik dari tanah menuju awan.
ilustrasi petir.
Ketika saluran ionisasi dari awan dan streamer dari tanah bertemu, terjadi pelepasan muatan listrik sangat besar, yang biasa dilihat sebagai kilatan petir.
Benda tinggi seperti pohon, tiang, atau bangunan cenderung menjadi titik pertemuan petir karena posisinya yang lebih dekat dengan awan. Selain itu, permukaan bumi lembap, terutama dengan adanya air, dapat menjadi konduktor yang baik bagi petir.
Benda-benda seperti logam, terutama yang berada di luar ruangan, dapat menjadi perantara petir menyambar. Manusia juga bisa tersambar petir, terutama jika berada di ruang terbuka saat hujan badai.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sebenarnya semua benda berpotensi tersambar petir, asumsinya acak.
“Kita hanya bisa berupaya mencegah terjadinya kerusakan lebih parah pada kendaraan atau risiko penumpang tersengat sambaran petir,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Sebisa mungkin untuk mematikan semua perangkat elektronik saat berkendara di bawah badai petir, tujuannya untuk meminimalisasi kerusakan dan risiko.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!