Update Kasus Lisa Mariana: Akui Terima Uang dari Ridwan Kamil, Tetap Minta Tes DNA Ulang

Kasus yang melibatkan selebgram Lisa Mariana dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus bergulir.
Setelah hasil tes DNA menyatakan CA, anak Lisa, bukan anak biologis Ridwan Kamil, kini Lisa mengaku menerima aliran dana dari eks Gubernur Jawa Barat itu.
Pengakuan tersebut disampaikan Lisa usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/8/2025) terkait dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB.
Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Bukan Ayah Biologis CA
Tes DNA yang dilakukan oleh Pusdokkes Polri pada Rabu (20/8/2025) menyatakan DNA CA tidak identik dengan Ridwan Kamil. Dengan hasil tersebut, polisi menyimpulkan bahwa CA bukan anak biologis dari suami Atalia Praratya itu.
Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbutar, menegaskan tes DNA sudah dilakukan sesuai prosedur hukum oleh tenaga ahli yang kompeten.
"Kan sudah dinyatakan oleh pihak Bareskrim 50 persen DNA dari CA itu identik dengan Lisa Mariana, 50 persennya lagi DNA tidak identik dengan Pak RK," kata Muslim, Senin (25/8/2025).
"Disimpulkan oleh mereka bahwa CA bukan anak biologis (Ridwan Kamil), kan udah jelas," lanjutnya.
Muslim menilai upaya Lisa yang bersikeras meminta tes DNA ulang hanya mencari perhatian publik.
"Lalu permasalahannya di mana, ini hanya cari sensasi aja," ujarnya.
Lisa Mariana Akui Terima Uang dari Ridwan Kamil
Dua hari setelah hasil tes diumumkan, Lisa dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. Melalui Instagram Story, ia sempat mengumumkan pemanggilan itu.
“Tanggal 22 saya dipanggil ke KPK untuk menjadi saksi, saya juga bingung kenapa ada surat KPK. Ini belum final, kita bongkar setuntas-tuntasnya,” tulisnya.
Ia juga menyinggung adanya dugaan kecurangan dan pihak yang disebutnya mencoba meminta damai.
“Jadi, udah pak jangan berkeras hati, tadi minta-minta perdamaian bagaimana ini. Capek saya, sakit pala saya,” kata Lisa.
“Jangan biarkan ada kecurangan di sini, gw udah bilang, kalau bukan benih dia, benih siapa? Benih tuyul?” lanjutnya.
Pada Jumat (22/8/2025), Lisa hadir memenuhi panggilan penyidik KPK. Seusai diperiksa, ia mengaku menerima dana dari Ridwan Kamil.
“Ya kan buat anak saya,” ucap Lisa kepada wartawan.
Namun ia menolak mengungkap jumlahnya.
“Saya enggak bisa sebut nominalnya ya,” katanya.
Lisa menjelaskan pemeriksaannya hanya seputar aliran dana.
“Hari ini sudah selesai bagi saya menjadi saksi pemeriksaan Bank BJB Ridwan Kamil ya. (Tadi ditanya) aliran dana aja,” jelasnya.
KPK Pastikan Akan Panggil Ulang
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa Lisa akan kembali dipanggil sebagai saksi. Hal ini dilakukan karena kondisi kesehatannya saat pemeriksaan sebelumnya tidak fit.
“Dalam pemeriksaan kemarin, saudari LM (Lisa Mariana) dalam kondisi kesehatan yang kurang fit, sehingga direncanakan akan dilakukan pemanggilan kembali terhadap saudari LM,” kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, keterangan Lisa membantu proses penyidikan terkait aliran dana non-budgeter di Bank BJB.
“Tentu apa yang disampaikan saudari LM ini juga membantu dalam proses penyidikannya untuk mendalami terkait dengan aliran-aliran uang dana non-budgeter yang dikelola di Corsec Bank BJB,” ujarnya.
Tetap Bersikeras Tes DNA di Singapura
Meski hasil tes DNA di Indonesia sudah sah dan jelas, Lisa tetap ngotot melakukan tes ulang di Singapura. Ia bahkan berencana menyurati Ridwan Kamil.
“Aku mau bersurat untuk tes DNA kedua kalinya di Singapura. Bersurat ke beliau, Pak RK,” kata Lisa, dikutip dari YouTube Trans TV Official.
Ia menegaskan masih ada hal yang janggal dari hasil tes, meski enggan menyebut detailnya.
“Ada yang janggal, tapi aku tidak bisa mengungkapkannya di sini. Hatiku masih janggal, sebagai seorang ibu 'itu nggak mungkin'. Kan sudah sejauh ini kasusnya,” tukasnya.
Penegasan Polri
Polri menegaskan tes DNA yang dilakukan sudah valid secara ilmiah. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan pemeriksaan menggunakan metode scientific crime investigation.
“Kembali lagi dalam proses penyelidikan, Polri selalu mengedepankan scientific crime investigation. Ini merupakan perpaduan dari langkah-langkah teknis, taktis secara konvensional dan profesional, kemudian administratif, dan juga keilmuan. Semua menjadi satu bagian untuk menyimpulkan dari proses penyelidikan,” ujarnya.
Trunoyudo menambahkan hasil tes dipaparkan langsung oleh pakar yang kompeten.
“Apa yang menjadi harapan, ya tentu itulah hasil daripada keilmuan dan kepakaran yang sudah dilakukan oleh penyelidik untuk secara interprofesi kepakaran,” ucapnya.
Meski demikian, ia menegaskan pihak yang merasa belum puas tetap berhak menyampaikan masukan.
“Ini menjadi bagian daripada hak yang bersangkutan. Apa-apa dalam proses sekiranya itu menjadi masukan, silakan. Tetapi satu hal, ini sudah dilakukan secara perlunya,” kata dia.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!