Lisa Mariana Minta Tes Ulang di Singapura, Bagaimana Proses Tes DNA?

ridwan kamil, tes dna, tes DNA adalah, Lisa Mariana, lisa mariana ridwan kamil tes DNA, Lisa Mariana Minta Tes Ulang di Singapura, Bagaimana Proses Tes DNA?

 Lisa Mariana mengaku belum puas dengan hasil tes DNA yang menyatakan bahwa Ridwan Kamil bukan ayah biologis dari CA anaknya. Ia lalu berencana melakukan tes DNA ulang di Singapura.

Mantan Staf Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Ricky Sitohang mengatakan, tes DNA yang dilakukan laboratorium forensik nasional sudah final dan mengikat.

"Itu enggak bisa diganggu juga. Itu kan berhasil dan dihasilkan oleh lab yang berkekuatan hukum," ujarnya, dikutip Tribunnews. 

Alasan akan melakukan tes DNA di Singapura, Lisa berdalih ada kejanggalan dari hasil tes yang dilakukan di Indonesia.

Meski ketika didesak, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail apa yang membuatnya ragu.

"Ada yang janggal, tapi aku tidak bisa mengungkapkannya di sini. Hatiku masih janggal, sebagai seorang ibu 'itu nggak mungkin'," katanya.

Apa itu DNA?

Dikutip dari Kompas.id, Guru Besar Tetap Ilmu Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Asmarinah menuturkan, DNA bisa disebut sebagai sidik jari biologis yang tidak terbantahkan.

Deoxyribonucleic acid atau DNA merupakan materi genetik yang menjadi identitas yang khas bagi setiap individu.

Molekul ini menyimpan informasi genetik yang diwariskan dari orangtua ke anak yang tersimpan di dalam inti sel.

”DNA itu seperti benang panjang yang terdiri dari molekul nukleotida. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 3,28 miliar nukleotida. Jadi banyak sekali,” katanya.

Seluruh untaian molekul tersebut berada di dalam inti sel. Sementara struktur DNA bersifat double stranded atau terdiri dari dua untaian yang saling berpasangan.

Setiap pasangan dalam DNA terdiri dari adenin (A) dengan timin (T), serta guanin (G) yang selalu berpasangan dengan sitosin (C). Pola pasangan ini tetap tidak bisa bertukar yang digunakan untuk memastikan keunikan dan kestabilan struktur genetik dari tiap individu.

Proses pewarisan DNA terjadi ketika sel membelah. Molekul DNA yang awalnya terdiri dari dua untaian akan dipisah dan digandakan.

Setiap untaian tersebut akan diturunkan dalam sel anak. Hal inilah yang membuat seorang anak memiliki DNA yang mirip dengan orangtuanya.

Proses tes DNA

Pemeriksaan DNA dapat dilakukan dengan memeriksa sampel berasal dari berbagai jaringan tubuh, seperti darah, jaringan pipil atau epitel mulut, sperma, rambut yang diambil hingga ujung akar, ataupun jaringan tubuh lainnya.

Tes DNA memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Jika dilakukan dengan benar, dengan menggunakan reagen yang tepat, akurasinya bisa mencapai 100 persen.

Sampel pada epitel dalam pipi dinilai paling mudah untuk diambil. Sampel ini yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan DNA pada anak.

Namun, sampel yang paling ideal agar hasil pemeriksaan bisa optimal adalah sampel sel darah putih dari darah.

Setelah sampel berhasil diambil, proses berikutnya dilakukan di laboratorium. DNA dari inti sel akan diisolasi menggunakan kit khusus yang kini telah tersedia secara komersial. Proses isolasi ini bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Bahkan, menurut Asmarinah, proses isolasi bisa dilakukan hanya dalam waktu dua jam apabila laboratorium bekerja secara penuh.

Setelah proses isolasi, teknik berikutnya dilakukan dengan pemeriksaan lewat teknik PCR (polymerase chain reaction).

Teknik ini bertujuan untuk menggandakan bagian dari DNA yang ingin dianalisis yang biasanya merupakan daerah sekuen berulang.

Akurasi tes DNA

Asmarinah menyebutkan, tes DNA memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Jika dilakukan dengan benar, dengan menggunakan reagen yang tepat, akurasinya bisa mencapai 100 persen.

Manipulasi sulit dilakukan dalam proses pemeriksaan, kecuali sampel yang digunakan memang sudah dimanipulasi sebelumnya.

”Kalau dari proses lab, sangat sulit untuk dimanipulasi. Tapi hasil cetaknya bisa saja diubah jika tidak diawasi,” katanya.

Faktor yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan, antara lain, jika ada kontaminasi pada sampel, misalnya tumbuh jamur atau kontaminan lainnya.

Hal itu dapat membuat profil DNA yang muncul tercampur antara DNA individu dan materi genetik lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  dan Kompas.id Mengenal Tes DNA, Tak Sekadar Mengungkap Hubungan Biologis Antarindividu

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!