Seberapa Akurat Tes DNA Buccal Swab? Metode yang Dipakai Lisa Mariana dan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil, tes DNA, Lisa Mariana, buccal swab, Seberapa Akurat Tes DNA Buccal Swab? Metode yang Dipakai Lisa Mariana dan Ridwan Kamil

Hasil tes DNA antara Ridwan Kamil dan anak selebgram Lisa Mariana, berinisial CA, resmi diumumkan.

Pemeriksaan ini dilakukan pada 7 Agustus 2025 dan hasilnya dipublikasikan pada 21 Agustus 2025.

Dari hasil uji, terbukti bahwa DNA CA tidak identik dengan DNA Ridwan Kamil. Dengan demikian, CA dipastikan bukan anak biologis dari mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri, Kombes Rizki Agung Prakoso.

“Telah menyerahkan hasil DNA dengan hasil bahwa saudara RK dengan anak saudari LM inisial CA tidak memiliki kecocokan DNA atau tidak identik,” ujarnya dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (20/8/2025).

Bagaimana Tes DNA Dilakukan?

Tes DNA Ridwan Kamil dilakukan menggunakan tes darah dan metode buccal swab atau usapan dari bagian dalam pipi menggunakan kapas steril.

Metode ini dinilai lebih akurat dibanding pengambilan sampel darah, sebab semua sel dalam buccal swab mengandung inti sel yang kaya DNA, sedangkan tidak semua sel darah memiliki inti.

Selain lebih akurat, metode ini juga tidak menimbulkan rasa sakit, nyaman, serta dapat dilakukan secara mandiri dengan pengawasan tenaga medis.

Secara umum, tes DNA atau tes genetik merupakan pemeriksaan medis untuk menganalisis informasi genetik seseorang.

Tes ini kerap digunakan untuk mengetahui hubungan biologis, termasuk dalam kasus paternitas atau penentuan ayah biologis seorang anak.

Mengapa Tes DNA Bisa Menentukan Hubungan Ayah-Anak?

Dokter spesialis forensik, dr. Ade Firmansyah Sugiharto, menjelaskan bahwa setiap anak mewarisi 50 persen DNA dari ayah biologis dan 50 persen dari ibu.

Dalam tes paternitas, pola DNA anak dan ibu dibandingkan dengan DNA dari pria yang diduga sebagai ayah.

“Profil anak ini akan dibandingkan dengan terduga ayah. Jika separuh dari DNA si anak sesuai dengan profil DNA ayah, maka secara statistik hasilnya bisa mencapai 99,999 persen, artinya anak tersebut adalah anak biologisnya,” jelas dr. Ade saat dihubungi Tribunnews.com.

Untuk proses identifikasi, biasanya digunakan 23 lokus DNA. Lokus adalah bagian tertentu dari DNA yang memiliki variasi genetik tinggi dan bisa digunakan untuk membedakan individu satu dengan yang lain.

Mengapa Hasil Tes DNA Tidak Pernah 100 Persen?

Meski akurasinya bisa mencapai 99,999 persen, tes DNA tidak pernah dinyatakan 100 persen mutlak. Menurut dr. Ade, hal ini karena pemeriksaan hanya dilakukan pada 23 lokus DNA dari total seluruh kromosom manusia.

“Kenapa tidak 100 persen? Karena yang diperiksa hanya 23 lokus DNA dari total seluruh kromosom manusia,” kata dr. Ade.

Standar internasional, termasuk Interpol, juga menggunakan 23 lokus sebagai acuan. Meski pemeriksaan lebih dari itu dimungkinkan, biaya yang dibutuhkan sangat tinggi dan tidak semua laboratorium di Indonesia memiliki fasilitas atau akreditasi untuk melakukannya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengenal Metode Buccal Swab yang Digunakan dalam Tes DNA Ridwan Kamil, Apa Bedanya dengan Tes Darah?

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!