Mobil Listrik di Lelang: Kenapa Sulit Terjual?
Mobil yang dijual dengan cara lelang bukan hanya LMPV, LCGC, atau sedan lama, tetapi juga mobil premium dan listrik.
Sebut saja merek BMW, Lexus, Toyota bZ4X, hingga Hyundai Ioniq yang bisa ditemukan di sana.
Namun, dengan kesan mewah dan harga sebelumnya yang tinggi, baik mobil premium maupun listrik biasanya lebih lama berada di sentra lelang.
Sentra Lelang baru Ibid di Jakarta Timur
Peminatnya tidak banyak.
Daddy Doxa Manurung, Direktur Utama PT Balai Lelang Serasi (Ibid), menjelaskan bahwa mobil premium dan listrik di sentra lelang memang lebih sulit dijual.
"Lebih sulit, itu bisa butuh waktu satu bulan sampai dua bulan. Karena itu, marketnya segmented banget, dih. Pembelinya juga yang menengah ke atas," kata Doxa di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Misalnya, Lexus RX350 Luxury lansiran 2023 yang Kompas.com temui di sentra lelang Ibid Jakarta.
Harga dasarnya Rp 1,1 miliaran, dengan odometer masih 14.025 Km.
"Biasa kalau showroom juga, kalau ambil (lelang), pasti ada yang mau (beli). Enggak mungkin dia (lelang) kalau enggak ada yang menampung, susah jualnya," kata Doxa.
Sementara itu, untuk mobil listrik, paling lama baru laku bisa satu bulan lebih.
Bahkan, jika tidak laku, pihak lelang akan menanyakan kepada pemilik barang, apakah mau diambil lagi atau diturunkan harganya.
Seperti Toyota bZ4X yang ada di sentra lelang Ibid Jakarta, sudah ada selama tiga pekan.
Awalnya, harga dasarnya di Rp 700 jutaan, tetapi sudah turun menjadi Rp 600 jutaan.
"Yang cepat itu (perputarannya) LCGC, LMPV, banyak yang ambil dari showroom. Banyak dijual untuk kebutuhan online, satu sampai dua minggu laku," kata Doxa.
