KPK Libatkan Ketua RT RW Awasi Tahanan Rumah Bos PT JN Ajie Tersangka Korupsi ASDP

KPK Libatkan Ketua RT RW Awasi Tahanan Rumah Bos PT JN Ajie Tersangka Korupsi ASDP

KPK telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dalam akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tahun 2019-2022 sejak Agustus tahun lalu.

Keempat tersangka itu Direktur Utama PT ASDP periode 2017–2024 Ira Puspadewi, Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP periode 2019–2024 Muhammad Yusuf Hadi, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP periode 2020–2024 Harry Muhammad Adhi Caksono, dan pemilik PT JN bernama Adjie.

Meski telah ditetapkan tersangka sejak hampir setahun lalu, pemilik PT JN bernama Adjie belum juga dijebloskan ke dalam tahanan karena alasan kesehatan. Terbaru, lembaga antirasuah menetapkan status tersangka Ajie sebagai menjadi tahanan rumah.

“Tersangka A saat ini berstatus sebagai tahanan rumah karena memang kondisi kesehatannya sedang tidak baik,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (22/7).

Meski berstatus Ajie tahanan rumah, KPK memastikan tidak mengawasi penuh keberadaan bos PT JN itu. Bahkan, rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) sekitar rumah tersangka turut dilibatkan aktif dalam proses pengawasan tersangka. “Pengawasan melibatkan kepala lingkungan setempat, RT/RW,” tandas Jubir KPK, dikutip dari Antara.

Saat ini, KPK telah melimpahkan berkas perkara para tersangka dari PT ASDP ke jaksa penuntut umum. Dalam kasus dugaan korupsi ini nilai akuisisi PT JN oleh PT ASDP sebesar Rp 1,272 triliun dengan kerugian keuangan negara dalam perkara tersebut mencapai Rp 893 miliar. (*)