Butuh Waktu dan Dana Besar Pindahkan Kabel Dari Udara ke Dalam Tanah di Jakarta

Pengerjaan proyek galian kabel dalam program sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) disebut tidak semudah membalik telapak tangan. Bahkan proyek tersebut membutuhkan daya yang cukup besar.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, proyek galian kabel dalam SJUT di Jakarta tidak bisa selesai dalam waktu dekat.
"Jadi SJUT untuk memasukkan kabel ke dalam ini kan bukan program yang bimsalabim karena biayanya juga cukup mahal," ujar Pramono kepada wartawan, Kamis (31/7).
Dalam pengerjaan SJUT, Pemprov DKI menugaskan dua BUMD, yakni Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan PT Jakarta Propertindo.
Fokus pelaksanaan SJUT saat ini berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan mempertimbangkan tingginya kepadatan jalur kabel udara di wilayah tersebut.
"Memang sekarang ini daerah yang sedang dikerjakan di Jakarta Selatan, terutama di kebayoran baru dan sebagainya, dan dilakukan secara bertahap. Tetapi semangat untuk menurunkan itu sudah kita lakukan," jelas Pramono.
Dinas Bina Marga DKI menargetkan pemindahan kabel udara sepanjang 90 kilometer melalui proyek penataan utilitas terpadu.
Hingga akhir 2024, sepanjang 209 kilometer kabel udara telah dibersihkan dari wilayah Jakarta. Kabel-kabel tersebut telah dipindahkan ke bawah tanah.
"Pemindahan kabel udara ke bawah tanah dilakukan sesuai dengan Pergub Nomor 10 Tahun 2025, yaitu jika terdampak pembangunan oleh pemerintah pusat atau daerah," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Syamsul Bakhri. (Asp)