Bos Astra Pede Pasar Mobil Nasional Pulih di 2026, Simak Indikatornya

President Director PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro
President Director PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro

Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Djony Bunarto Tjondro meyakini, tensi perekonomian dan geopolitik global di tahun 2026 akan makin membaik, sehingga juga akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional.

Dengan membaiknya perekonomian nasional tersebut, Bos Astra itu pun berharap akan terjadinya perbaikan dan peningkatan daya beli masyarakat khususnya pada masyarakat kelas menengah.

"Dengan demikian kami juga berharap bahwa akan terjadi pemulihan, misalnya di pasar mobil nasional," kata Djony dalam Public Expose Astra International, Rabu, 27 Agustus 2025.

Gedung Astra Internasional.

Gedung Astra Internasional.

Apabila prediksinya itu terjadi, Djony pun berharap hal itu juga akan berimbas positif pada kinerja Astra, seiring portofolio bisnis yang saat ini menurutnya sudah terdiversifikasi.

Namun, Dia mengaku belum bisa memprediksi lebih jauh secara kuantitatif, karena kondisi perekonomian global dan Indonesia untuk tahun 2026 sepertinya juga masih penuh ketidakpastian. "Tapi kita semua berharap bahwa kondisi perekonomian global nantinya juga akan membaik," ujarnya.

Karenanya, Djony menekankan bahwa masih terlalu dini untuk memberikan petunjuk (guidance) yang bersifat kuantitatif. Dia hanya menegaskan, tahun depan Astra akan kembali fokus pada upaya perbaikan kinerja, sambil terus memperkuat inti lini bisnis dengan optimalisasi dari berbagai aspek operasional.

Hal itu seiring dengan langkah Astra untuk berinvestasi dan mengakuisisi hal-hal yang berkaitan dengan bisnis inti, guna memperkuat rantai pasok dan ekosistemnya. Di samping juga berinvestasi di area-area baru yang diperlukan, untuk terus bertumbuh di masa depan.

"Seperti misalnya bagaimana kami bisa mengalokasikan modal kami ke investasi-investasi yang baik secara tepat dan cermat, sehingga bisa memberikan return yang baik bagi Astra," kata Djony.

Sementara untuk tahun 2025 sendiri, Djony mengakui bahwa terdapat tekanan dari beberapa sektor yang berdampak ke penurunan kinerja perusahaan di semester I-2025. Penyebabnya yakni stabilnya harga komoditas yang tidak meningkat secara signifikan, dan lesunya pasar mobil di Tanah Air pada periode tersebut.

"Tapi di sisa tahun 2025 ini, kami berharap bahwa kami bisa mempertahankan (kinerja) sama seperti semester I-2025," ujarnya.