Kiat Panitia Indonesia Open 2025 Mendorong Penjualan Tiket

Ketua Pelaksana Indonesia Open 2025, Armand Darmadji mengungkapkan bahwa penurunan animo penggemar bulu tangkis tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
“Memang fenomena penurunan penonton terhadap pertandingan bulu tangkis menurut saya menurun di seluruh dunia. Jadi bukan hanya di Indonesia saja,” ungkapnya dalam Konferensi Pers jelang Indonesia Open 2025, Senin (2/6/2025).
Armand mengatakan, gelaran sebesar Sudirman Cup di Xiamen, Cina pun sempat sepi di beberapa hari babak awal.
“Jadi kemarin di Xiamen, Sudirman Cup, pertandingan 4-5 hari di awal itu sepi sekali. Saya bilang mungkin cuma 20 persen,” katanya.
Namun, ada beberapa negara yang disoroti pihaknya untuk menjadi patokan terkait masih tingginya sambutan dari pecinta bulu tangkis. Seperti Malaysia, Thailand, dan beberapa kota lain di Cina.
“Ada beberapa negara menjadi catatan tersendiri buat saya tetap mendukung, aktif di dunia bulu tangkis,” sebutnya.
Maka dari itu, salah satu langkah yang diambil pihaknya untuk menarik kembali perhatian pecinta bulu tangkis Indonesia adalah penyesuaian harga tiket.
Armand menegaskan, harga tiket pertandingan Indonesia Open 2025 ini terbilang jauh lebih murah dibandingkan gelaran Super 1000 lainnya di dunia.
“Harapannya kita ingin bahwa masyarakat Indonesia kembali lagi mencintai olahraga yang membanggakan Indonesia di kancah internasional,” tuturnya.
Ia berharap, dengan meningkatnya atensi masyarakat pada bulu tangkis Indonesia, ada bibit-bibit baru yang dapat meneruskan legasi prestasi Indonesia di panggung dunia.
Armand mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjuangan pebulu tangkis Indonesia dengan menonton pertandingan yang dimainkan.
“Jadi kalau memang masyarakat Indonesia terus mau olahraga bulu tangkis bergelora, kita bisa meniru negara lain dengan hadir dan mendukung pertandingan bulu tangkis yang dimainkan oleh pemain Indonesia,” jelasnya.
Meskipun tren prestasi bulu tangkis Indonesia saat ini terlihat buruk, Armand menekankan bahwa para atlet itu juga berhak untuk didukung terlepas hasilnya.
Pasalnya, Armand menambahkan, menang dan keluar menjadi juara tentu selalu menjadi target setiap pebulu tangkis dalam pertandingan mana pun.
“Menang atau kalah, selama mereka sudah bermain maksimal, kita yakin bahwa mereka juga mau menang terus, tapi kan tidak mungkin setiap saat bisa menang terus,” sambungnya.
Armand menekankan, hal terakhir yang dibutuhkan pebulu tangkis Indonesia saat ini adalah komentar negatif yang dapat menurunkan kepercayaan diri pemain dalam lapangan.
Felisha Pasaribu, pemain ganda campuran Indonesia, pun punya pendapat serupa.
Pebulutangkis 19 tahun itu mengatakan, ia membutuhkan dukungan dari penggemar untuk berjuang mendapatkan kemenangan.
“Kalau yang saya rasakan sebagai atlet hanya butuh didukung, karena kan enggak ngebantu kami latihan juga,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya selalu terbuka untuk kritik selama kritik tersebut bersifat membangun, bukan menjatuhkan.
“Kritik boleh, saya sendiri juga terima kalau dikritik, karena pasti itu membangun untuk menjadi lebih baik,” sambungnya.