Tren Mobil Bekas di Jakarta 2025: Lesu Menjelang GIIAS 2025
Menjelang pertengahan tahun 2025, pasar mobil bekas di Jakarta masih menunjukkan tren yang cenderung lesu.
Meski sempat ramai pada awal tahun ini, permintaan mobil bekas belum sepenuhnya pulih.
Andi, pemilik showroom Jordy Mobil di MGK Kemayoran, mengatakan bahwa menjelang tahun ajaran baru, ada sejumlah konsumen yang menjual mobil ke pasar mobil bekas.
Ada beberapa sorotan penting yang diungkapkan oleh jasa inspeksi mobil bekas saat mengecek sebuah mobil bekas.
Bahkan, momen penjualan mobil dari konsumen justru terjadi lebih awal, yakni setelah Lebaran, sekitar bulan April dan Mei.
"Waktu itu banyak yang jual karena kebutuhan bayar sekolah, mungkin dari awal tahun sudah persiapan," ujar Andi kepada Kompas.com (5/6/2025).
Menurutnya, permintaan mobil bekas pada Juni ini cenderung turun.
Ia memperkirakan permintaan bakal kembali meningkat usai libur sekolah. "Biasanya habis Idul Adha, orang mulai mikir ganti mobil. Sekarang sih tinggal nunggu momen itu," ucap Andi.
Sementara itu, Anton Gunawan, pemilik showroom Rapih Motor di MGK Kemayoran, menilai bahwa kondisi penjualan hingga awal Juni masih tergolong landai.
“Masih lesu ya. Daya beli masyarakatnya kelihatannya belum pulih. Mobil baru juga saya dengar penjualannya drop,” ucap Anton kepada Kompas.com (5/6/2025).
Ia menambahkan bahwa faktor ekonomi dan kebutuhan sekolah anak turut menekan permintaan. “Kalau dibanding tahun lalu sih, ada penurunan sekitar 15 persen. Harapannya sih ke depan bisa balik normal,” kata Anton.
Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) mengadakan Mobil Bekas Expo (MOBEX) pada tanggal 14-23 Maret 2025 di BroomHive Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pedagang mobil bekas pun menaruh harapan pada perhelatan pameran otomotif GIIAS 2025 yang akan digelar dalam waktu dekat. “Biasanya setelah GIIAS, banyak yang cari mobil bekas. Mereka lihat-lihat dulu mobil baru, tapi kalau bujet enggak masuk, akhirnya lari ke mobil bekas,” ujarnya.
