Pramono: Menuju Kota Global, Penting Jakarta Aktif dalam Diplomasi Dunia

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan pentingnya kolaborasi antarkota dan negara dalam menjawab persoalan urbanisasi, krisis iklim, serta kesenjangan sosial.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat menghadiri sesi pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat pada Senin (14/7).
Forum ini merupakan panggung strategis bagi para pemimpin dunia, diplomat, dan kepala pemerintahan daerah untuk membahas pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan tantangan global yang tengah dihadapi.
Kehadiran Jakarta dalam forum ini mencerminkan pengakuan internasional atas transformasi kota menuju kota global yang inklusif, resilien, dan berkelanjutan.
"Jakarta bukan lagi hanya ibu kota administratif, tapi harus naik kelas sebagai kota global, sehingga penting bagi kami untuk aktif dalam diplomasi global," kata Pramono.
Lebih lanjut saat ini, Jakarta sedang menjalankan sejumlah inisiatif penting, termasuk transisi energi bersih, digitalisasi layanan publik, dan penguatan ekonomi hijau berbasis komunitas.
Pramono juga menerangkan, keikutsertaan Jakarta di markas besar PBB sejalan dengan inisiatif Jakarta sebagai ASEAN Hub, yang mendorong posisi Jakarta sebagai pusat kerja sama dan inovasi kawasan ASEAN.
"Upaya ini menegaskan peran diplomasi Jakarta menuju kota global yang tangguh dan adaptif," imbuhnya.
Sebagai informasi, HLPF 2025 berlangsung pada 14–23 Juli dengan tema “Advancing Sustainable, Inclusive and Evidence-Based Solutions for the 2030 Agenda with No One Left Behind”.
Sebanyak 37 negara dijadwalkan menyampaikan Tinjauan Nasional Sukarela (Voluntary National Reviews/VNRs), termasuk Indonesia, yang akan memaparkan capaian, tantangan, serta praktik baik dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai sektor dan tingkatan pemerintahan. (Asp)