PSI DKI Soroti Naiknya Stunting Jakarta, padahal Anggaran Besar

KETUA Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mempertanyakan stunting masih terjadi dalam jumlah besar kendati pemerintah provinsi (pemprov) menganggarkan dana untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) di Ibu Kota. Isu stunting terhadap anak-anak juga kembali disorot dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi A DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (22/7). "Dalam rapat bersama dengan para wali kota tadi, saya menyinggung kenapa stunting masih terjadi di kalangan anak-anak, meskipun pemprov telah menganggarkan dana untuk PMT. Sampai saat ini, masih ada banyak anak yang kekurangan gizi, ini membuat kami bertanya-tanya mengenai efektivitas program penanganan stunting di Jakarta," ujarnya yang dikutip Rabu (23/7). Selama ini, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp 49,3 miliar untuk program PMT di tingkat kelurahan. Setiap balita akan mendapatkan Rp 10 ribu per bulan. Pada saat bersamaan, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan adanya peningkatan angka stunting dari 2022 dengan angka akhir 17,2 persen. "Kini, pemprov menganggarkan hampir Rp50 Miliar untuk program PMT. Namun, stunting malah naik dari tahun ke tahun. Ini merupakan suatu ironi yang menunjukkan bahwa anggaran sebesar itu saja masih belum dapat mengurangkan angka stunting. Menurut kami, ini perlu dievaluasi supaya nantinya lebih efektif lagi," sambungnya William.
Dalam rapat tersebut, para wali kota yang merupakan pihak eksekutif menjelaskan bahwa masalah stunting masih terjadi bukan karena serapan anggarannya tidak optimal, melainkan faktor-faktor lainnya berupa kualitas air bersih dan sanitasi di masyarakat yang buruk. William mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut agar stunting bisa dihilangkan dari Ibu Kota secara sepenuhnya.
"Jika memang betul permasalahannya terletak kepada isu kualitas air dan sanitasi yang buruk, pemprov harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya," tegasnya.
William meminta agar Pemprov DKI Jakarta melihat anggaran stunting yang besar akan menjadi percuma apabila masalah-masalah seperti kebersihan di masyarakat tidak diatasi segera. "Jangan sampai anggaran stunting yang sudah kami alokasikan sedemikian besarnya menjadi tidak efektif karena ada permasalahan lain di luar itu yang masih belum terurus," lanjutnya.
"Seiringan dengan pemberian makanan tambahan untuk meningkatkan kadar gizi bagi anak-anak yang membutuhkan, saya kira perlu juga diperhatikan faktor kebersihan atau sanitasi di lingkungan tempat mereka hidup," tutupnya.(Asp)