PSI Jakarta Minta Dugaan Pengoplosan Beras Food Station Segera Terungkap

PSI Jakarta Minta Dugaan Pengoplosan Beras Food Station Segera Terungkap

PENASIHAT Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menegaskan kasus dufaan pengoplosan beras yang diduga dilakukan Perseroan Terbatas (PT) Food Station Tjipinang Jaya harus diselidiki. Menurutnya, apabila dugaan tersebut terbukti, itu akan mengungkapkan adanya kecolongan besar dalam hal pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD) di Jakarta, khususnya Food Station yang seharusnya menyediakan beras terbaik untuk para warga di Ibu Kota.

Oleh karena itu, kata dia, dugaan pengoplosan beras oleh PT Food Station harus segera diselidiki. Apabila terbukti, ini akan mengungkapkan terjadinya kecolongan besar dalam pengelolaan BUMD DKI.

"BUMD itu seharusnya termasuk PT Food Station, melayani masyarakat Jakarta sebaik-baiknya dengan menyediakan barang-barang berkualitas tinggi yang terjangkau," kata August kepada wartawan, Kamis (24/7).

Menurut dia, bila pengoplosan benar-benar terjadi, itu bakal menciderai kepercayaan konsumen. "Hal yang terjadi di lapangan malah menunjukkan sebaliknya. Masyarakat yang sudah membayar mahal mendapatkan beras-beras oplosan berkualitas rendah. Ini merupakan suatu kejahatan dan sangat menciderai kepercayaan konsumen," ucapnya.

Ia menyatakan pihaknya mendukung adanya penyelidikan penuh terhadap dugaan pengoplosan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya tersebut untuk mengetahui kebenaran dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.

"Kami mendukung adanya penyelidikan yang menyeluruh untuk menyingkap kejahatannya. Jika terbukti di kemudian hari, para pelaku juga harus mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya tidak akan menutup-nutupi kasus pengoplosan beras yang diduga dilakukan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya.

"Saya berkomunikasi dengan Menteri Pertanian. Apa pun yang menjadi arahan dan sekaligus temuan, saya mohon agar pihak Kementan transparan, terbuka. Saya pun tidak akan menutupi kasus ini," ucapnya.(Asp)