Antisipasi Pemprov Cegah Lonjakan Kasus DBD di Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus meningkatkan antisipasi penyebaran nyamuk demam berdarah saat ini. Sebab, wilayah ibu kota masih sering diguyur hujan meski telah memasuki musim kemarau.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia Lies mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi 3M plus kepada masyarakat, mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Selain itu, diperlukan juga langkah-langkah pencegahan lain, seperti penggunaan kelambu, obat anti-nyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Plusnya menggunakan intervensi biologis bisa misalnya tanam pohon yang mengusir nyamuk. Kemudian tebarkan ikan ya di tempat penampungan air yang tak bisa dikuras," kata Lies kepada wartawan, Senin (28/7).
Kemudian, kita bisa pakai larvasi dasi untuk mencegah pertumbuhan jentik agar tidak kemudian menetas jadi nyamuk dewasa," tambahnya.
Lebih lanjut, Lies mengungkapkan, biasanya kasus DBD di Jakarta mencapai puncaknya di bulan April-Mei. selanjutnya, tren kasus kembali menurun hingga akhir tahun.
Meski diakui Lies angka kasus DBD saat ini sudah mulai menurun, namun faktanya terjadi pelambatan penurunan kasus dari biasanya.
"Kewaspadaan terhadap DBD kita memang harus kita jaga terus nih, walaupun sudah lewat musimnya yang biasanya karena turunnya DBD, walaupun turun tapi turunnya belum curam seperti kalau kita lihat di tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya. (Asp)