Tunjangan DPR Naik, Gimana Janji Verrell Bramasta Tak Ambil Gaji Setahun?

Verrell Bramasta
Verrell Bramasta

 Isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI periode 2024-2029 tengah menjadi sorotan publik. Beredar kabar bahwa total pendapatan anggota DPR kini bisa mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan, terutama setelah adanya penyesuaian tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan sebagai pengganti fasilitas rumah dinas. 

Ketua DPR RI, Puan Maharani, dengan tegas membantah bahwa ini merupakan kenaikan gaji. Menurutnya, perubahan ini hanya berkaitan dengan pengalihan fasilitas rumah jabatan yang kini tidak lagi disediakan. 

“Tidak ada kenaikan gaji, hanya kompensasi karena rumah dinas sudah dikembalikan ke pemerintah,” ujar Puan usai menghadiri upacara di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025.

Namun, penjelasan ini tidak serta-merta meredam kritik masyarakat. Banyak pihak menilai tunjangan sebesar Rp50 juta per bulan untuk sewa rumah terlalu berlebihan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi rakyat, seperti kenaikan harga bahan pokok dan pajak bumi bangunan (PBB). 

Selain tunjangan perumahan, anggota DPR juga menerima tunjangan komunikasi Rp15,5 juta, tunjangan kehormatan Rp5,58 juta, hingga tunjangan bensin yang naik menjadi Rp7 juta per bulan. 

Total tunjangan ini membuat penghasilan anggota DPR jauh melampaui gaji pokok, memicu perdebatan tentang kesesuaian fasilitas tersebut dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Di tengah polemik ini, janji Verrell Bramasta, anggota DPR termuda dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), menjadi perbincangan hangat. Verrell Bramasta resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 1 Oktober 2024. 

Setelah resmi menjadi anggota DPR, Verrell berjanji tidak akan mengambil gajinya sebagai wakil rakyat selama satu tahun. Laki-laki berusia 28 tahun itu mengaku bakal menyumbangkan gajinya untuk pembangunan daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII yang mencakup Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

“Selama satu tahun gaji saya akan saya keluarkan untuk membangun dapil saya di Jawa Barat 7,” ujar Verrell kepada wartawan.

Verrell menegaskan bahwa komitmen ini akan dijalankan secara transparan dengan mempublikasikan laporan melalui media sosial pribadinya. Janji tersebut, menurutnya, muncul setelah ia mendapat tantangan dari seorang wartawan saat kampanye. 

Banyak orang mempertanyakan apa motif artis yang terjun ke politik, yang kerap dianggap hanya mencari keuntungan finansial. Oleh karena itu, Verrell merasa terpanggil untuk mematahkan stigma tersebut. Ia pun berjanji akan menepati janjinya ketika masih kampanye.

“Ini lebih ke janji saya. Jadi waktu itu temen-temen media ketika kampanye, lalu salah satu wartawan menanyakan itu,” ungkap Verrell.

“Terus saya bilang, untuk membuktikan artis ke politik itu tidak semata-mata mencari uang, satu tahun gaji saya akan saya berikan ke konstituen saya, itu janji saya,” pungkasnya.

Namun, janji Verrell ini menuai respons beragam. Sebagian masyarakat mengapresiasi niat mulianya, tetapi banyak pula yang mencibir karena gaji pokok anggota DPR hanya Rp4,2 juta per bulan, jauh lebih kecil dibandingkan tunjangan yang mencapai puluhan juta. 

Meski demikian, Verrell tetap bersikukuh menjalankan janjinya. Ia menegaskan bahwa dana gaji tersebut akan dikelola oleh DPD PAN untuk disalurkan ke masyarakat di dapilnya, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Publik kini menanti transparansi pelaksanaan janji tersebut, sembari terus memantau kinerja Verrell sebagai wakil rakyat di tengah sorotan tajam terhadap tunjangan DPR yang terus menuai kontroversi.