Denise Chariesta Kirim Karangan Bunga Bela Uya Kuya Usai Dijarah: Rumah Ini Ada Sebelum Uya Jadi DPR

Denise Chariesta
Denise Chariesta

 Kasus penjarahan rumah beberapa anggota DPR terus menuai perhatian publik, termasuk rumah Uya Kuya yang ikut menjadi sasaran massa. Namun, di tengah sorotan tersebut, Denise Chariesta justru tampil mengejutkan dengan menunjukkan dukungannya kepada Uya Kuya. Melalui unggahan di media sosial, Denise dengan lantang membelanya sekaligus mengirimkan tiga karangan bunga ke depan rumah Uya.

Menurut Denise, tindakan massa yang menjarah rumah Uya Kuya sangat tidak bisa diterima. Ia menegaskan bahwa rumah tersebut sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Uya menjadi anggota DPR. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Denise Chariesta.

Denise Chariesta.

“Rumah ini ada sebelum Uya Kuya jadi DPR. Kenapa dijarah? #saveuyakuya. Uya bukan koruptor. Uya sering bantu TKI. Kalo bukan Uya siapa lagi? Kalian padahal tau kan video yang beredar itu adalah video lama Uya, diedit dan bukan Uya yang posting?? Apa kalian pura-pura gak tau? #saveuyakuya #uyakorbanvideohoax @king_uyakuya @astridkuya,” tulis Denise Chariesta dalam unggahan Instagram pribadinya pada Rabu, 3 September 2025.

Tiga Karangan Bunga untuk Uya Kuya

Tak hanya lewat kata-kata, Denise juga mengirimkan tiga karangan bunga ke depan rumah Uya Kuya yang dijarah. Karangan bunga tersebut berisi pesan dukungan dan pembelaan, di antaranya:

“Rumah ini sudah ada sebelum Uya Kuya jadi DPR. Rumah ini hasil kerja Uya jadi artis.”

“Gue tidak akan terprovokasi dengan video lama yang beredar dan diedit. Terima kasih telah jadi orang baik dan membantu banyak orang.”

“Tuhan tidak lupa kebaikan Uya Kuya dan Astrid Kuya.”

Pesan-pesan tersebut menggambarkan bagaimana Denise ingin meluruskan opini publik bahwa Uya bukanlah sosok yang pantas menjadi target kemarahan.

Ia juga menyinggung soal video lama yang kembali beredar dan diklaim sebagai penyebab massa marah. Ia menegaskan bahwa video itu adalah hasil editan, bukan unggahan asli Uya Kuya. Hal ini, menurutnya, sengaja dijadikan provokasi untuk memperkeruh suasana.