Cerita Rifki Maulana Tembus Jalur Tak Terduga di Yamaha Indonesia, Pernah Jadi Juara Dunia

OtoHub..co - Tidak banyak yang menyangka seorang insinyur teknik mesin bisa berbelok karir hingga menjadi salah satu wajah public relations di dunia otomotif nasional.
Lulusan Teknik Mesin ini tidak pernah menyangka dirinya akan berada di garis depan dunia komunikasi dan branding, apalagi dengan latar belakang yang sepenuhnya teknis.
"Awalnya saya memang punya passion yang besar di otomotif, khususnya roda dua. Rasanya ingin sekali bisa membuat sepeda motor yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter orang Indonesia," cerita Rifki membuka kisahnya.
Karirnya terus menanjak. Tiga tahun kemudian, Rifki naik kelas menjadi Design Engineer, lalu lanjut menjadi bagian dari tim Product Planning di 2011.
Namun, Yamaha memberinya tantangan yang lebih menantang. "Di tahun 2015 sampai 2017, saya disekolahkan di bagian Marketing Branding & Promotion, lalu ke Public Relation," ujarnya antusias.
"Marketing itu kerjanya cepat, dinamis. Sementara saya terbiasa dengan flow teknis dan SOP yang ketat. Jadi butuh adaptasi besar," imbuh Rifki.
"Konsep produk yang saya bawa berhasil memenangkan Advance Planning World Championship. Itu acara tahunan global yang isinya kompetisi antar tim product planning seluruh dunia," kenangnya penuh bangga.
Meski kini posisinya tak lagi secara langsung di bagian produk, Rifki masih punya hubungan emosional yang kuat dengan beberapa model Yamaha.
"Motor ini juga salah satu hasil project saya saat di product planning. Saya bangga karena NMAX berhasil jadi game changer di market nasional," sebut pria ramah ini.
Bagi Rifki, Yamaha bukan cuma tempat kerja, tapi juga rumah belajar. Ia menyebut satu sosok idola yang amat menginspirasinya selama ini.
"Pak Dyonisius Beti. Beliau itu legenda otomotif. Kepemimpinannya dan strategi bisnisnya terbukti membawa Yamaha menjadi brand besar di Indonesia, bahkan bisa survive di masa-masa krisis," katanya serius.
Tak kalah membanggakan, Ia melanjutkan, Pak Dyon adalah orang Indonesia pertama yang menjadi Presiden Yamaha Motor Indonesia sekaligus Executive Officer Yamaha Motor Jepang.
