Kisah Penumpang Selamat dari Jatuhnya Pesawat Air India: Saya Bangun Dikelilingi Mayat

Di tengah kabar duka jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, Gujarat, India, Kamis (12/6/2025), secercah harapan muncul.
Vishwash Kumar Ramesh (40), seorang penumpang yang duduk di kursi 11A, ditemukan selamat dari kecelakaan tragis itu.
Dikutip dari Hindustan Times, Ramesh kini tengah dirawat di rumah sakit akibat luka di dada, mata, dan kaki.
Meski demikian, ia dalam keadaan sadar dan mampu mengisahkan detik-detik insiden nahas tersebut.
“30 detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semuanya terjadi begitu cepat,” ujar Ramesh, dikutip , Kamis (12/6/2025).
Bercerita dikelilingi mayat
Ia menggambarkan situasi yang memilukan saat sadar pascakecelakaan.
“Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari,” sambungnya.
Sebuah video yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan kondisi Ramesh yang terluka, dikerumuni warga saat berjalan dalam keadaan linglung.
Diketahui, Ramesh adalah warga negara Inggris yang telah menetap di London selama 20 tahun bersama istri dan anak-anaknya.
Ia pulang ke India dalam rangka mengunjungi keluarganya, dan hendak kembali ke Inggris bersama sang kakak, Ajay Kumar Ramesh (45).
“Kami mengunjungi Diu. Dia bepergian dengan saya dan saya tidak dapat menemukannya lagi. Tolong bantu saya menemukannya,” pintanya.
Sempat mengirimkan sinyal "MAYDAY"

Tangkapan layar video usai Air India jatuh di Ahmedabad, Gujarat, India hari ini.
Sebelumnya, pihak kepolisian menyatakan bahwa seluruh 242 penumpang dalam pesawat dinyatakan tewas.
Namun, dengan ditemukannya Ramesh dalam kondisi hidup, jumlah korban jiwa dari tragedi ini kini harus diperbarui.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tujuan Bandara Gatwick, Inggris, itu dilaporkan jatuh hanya beberapa saat setelah lepas landas dari Landasan Pacu 23 Bandara Ahmedabad pada pukul 13.39 waktu setempat.
Menurut keterangan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA), pesawat sempat mengirimkan sinyal darurat “MAYDAY” sebelum akhirnya tidak lagi merespons panggilan dari menara pengawas.
“Pesawat segera setelah keberangkatan dari Landasan Pacu 23, jatuh di tanah di luar perimeter bandara. Asap hitam pekat terlihat keluar dari lokasi kecelakaan,” ungkap DGCA, dikutip , Kamis.
Tragisnya, lokasi jatuhnya pesawat berada di atas ruang makan asrama mahasiswa kedokteran BJ Medical College yang dikelola pemerintah, menyebabkan korban jiwa juga berasal dari kalangan mahasiswa.
Pesawat itu mengangkut 217 penumpang dewasa, 11 anak-anak, dan dua bayi, serta 12 kru penerbangan.
Jumlah total orang di dalam pesawat mencapai 242 jiwa, yang terdiri dari 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada.
Maskapai menyebutkan bahwa kapten pesawat adalah Sumeet Sabharwal, seorang pilot berpengalaman dengan 8.200 jam terbang.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.