Kapan dan di Mana Lokasi Pacu Jalur? Berikut Info dan Keunikannya

Pacu Jalur, kebudayaan tradisional, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Sungai Batang Kuantan, sungai batang kuantan, sejarah pacu jalur, pacu jalur 2025, keunikan pacu jalur, lokasi pacu jalur, kapan pacu jalur 2025, penari pacu jalur, kenapa penari pacu jalur lompat, Kapan dan di Mana Lokasi Pacu Jalur? Berikut Info dan Keunikannya

Video Pacu Jalur kembali viral di media sosial (medsos) lewat tren "aura farming", dimana warganet menirukan gerakan bocah penari yang berdiri di ujung perahu Pacu Jalur.

Pacu Jalur adalah perlombaan perahu kayu sekaligus salah satu bentuk kebudayaan tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, mengaku bangga akan tren "aura farming" tersebut, karena Pacu Jalur akan semakin dikenal oleh masyarakat internasional.

"Tentu ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi kami, bagi Riau, dan khususnya Kuansing. Ini membuktikan bahwa budaya lokal kita memiliki daya tarik universal dan bisa dikenal secara global," kata Roni, dikutip Antara, Jumat (4/7/2025).

Roni menjelaskan Pacu Jalur adalah Warisan Budaya Tak Benda yang sudah diakui secara nasional oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Ia pun memprediksi kenaikan jumlah wisatawan yang akan mengunjungi Kuansing dan Riau pada saat dilaksanakannya Festival Pacu Jalur.

Lantas, kapan dan dimana lokasi penyelenggaraan Festival Pacu Jalur?

Berikut informasi selengkapnya, termasuk soal keunikan lomba Pacu Jalur yang membuatnya viral lewat tren "aura farming".

Lokasi dan waktu pelaksanaan Pacu Jalur

Pacu Jalur, kebudayaan tradisional, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Sungai Batang Kuantan, sungai batang kuantan, sejarah pacu jalur, pacu jalur 2025, keunikan pacu jalur, lokasi pacu jalur, kapan pacu jalur 2025, penari pacu jalur, kenapa penari pacu jalur lompat, Kapan dan di Mana Lokasi Pacu Jalur? Berikut Info dan Keunikannya

Festival Pacu Jalur, Riau.

Festival Pacu Jalur diselenggarakan setiap tahun di bulan Agustus, dengan puncak acara pada 20 hingga 25 Agustus.

Pacu Jalur dilangsungkan di Tepian Narosa Sungai Batang Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuasing, Provinsi Riau.

Festival Pacu Jalur selalu dihadiri ribuan penonton, baik warga lokal maupun masyarakat perantau yang rela pulang kampung untuk menonton festival tersebut.

Dilansir dari jurnal "Unsur-Unsur Magis Tradisi Pacu Jalur dalam Persepsi Masyarakat Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi" (2022) karya Sri Chairani, Febri Haswan, dan Ria Asmeri Jafra, tradisi Pacu Jalur telah ada sejak 1900-an.

"Jalur" merujuk pada perahu kayu Panjang yang dulu menjadi transportasi utama masyarakat di sepanjang pesisir Sungai Batang Kuantan.

Pada masa Kolonial Belanda, Pacu Jalur diselenggarakan oleh pemuka adat, lalu berkembang menjadi perayaan hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Idul Fitri, dan Tahun Baru Hijriah.

Di masa sesudah kemerdekaan, Pacu Jalur mengalami perubahan makna, yakni dari tradisi dan perayaan keagamaan menjadi perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Keunikan pacu jalur dan tren "aura farming"

Pacu Jalur, kebudayaan tradisional, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Sungai Batang Kuantan, sungai batang kuantan, sejarah pacu jalur, pacu jalur 2025, keunikan pacu jalur, lokasi pacu jalur, kapan pacu jalur 2025, penari pacu jalur, kenapa penari pacu jalur lompat, Kapan dan di Mana Lokasi Pacu Jalur? Berikut Info dan Keunikannya

Pacu Jalur tingkat rayon di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Kamis (3/7/2025).

Dikutip dari jurnal "Berpacu dalam Pacuan" (2022) karya Cici Maiyuliani dan Emri, perahu yang digunakan dalam Festival Pacu Jalur terbuat dari batang pohon utuh, terutama pohon kulim yang terkenal kuat.

Panjang perahu untuk Pacu Jalur bisa mencapai 25 hingga 40 meter, karena akan ditumpangi 40-60 pria dewasa yang bertugas sebagai pendayung.

Kemeriahan Pacu Jalur turut terlihat dalam desain perahunya yang dihiasi ukiran kepala naga, harimau, atau ular di bagian depan.

Di dalam formasi para pria yang duduk di dalam perahu, terdapat beberapa posisi yang dibagi berdasarkan perannya masing-masing:

  • Tukang onjai: memberi aba-aba dan menjaga ritme gerakan.
  • Tukang tari: penari kecil di ujung perahu yang menari mengikuti irama.
  • Tukang timbo: menimba air agar jalur tetap ringan.
  • Tukang galah: membantu arahkan haluan saat mendekati garis finis.

Tren "aura farming" yang viral di medsos menyorot peran tukang tari yang dianggap menarik perhatian karena beberapa faktor.

Pertama, pakaian tradisional yang dikenakan si penari, dimana beberapa di antaranya dilengkapi kacamata hitam.

Kedua, gerakan si penari yang dianggap unik, dan kemudian ditiru oleh warganet yang mengikuti tren "aura farming".

"Aura farming sendiri adalah istilah khas Gen Z yang mengacu pada tindakan seseorang yang dianggap sangat keren dan terlihat kharismatik.