Beda Nasib Atlet PON dan Bocah Pacu Jalur: Bonus Tak Cair, Duta Olahraga pun Tak Ada

atlet, Riau, Pacu Jalur, Atlet, atlet Riau, bocah pacu jalur rayyan, Rayyan Arkan Dhika, Beda Nasib Atlet PON dan Bocah Pacu Jalur: Bonus Tak Cair, Duta Olahraga pun Tak Ada

Sejumlah atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) asal Riau menyuarakan kekecewaan mereka kepada Pemerintah Provinsi Riau, menyusul belum cairnya bonus yang dijanjikan.

Kekecewaan itu semakin mendalam ketika Gubernur Riau, Abdul Wahid, memberikan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha (11), bocah asal Kuantan Singingi yang viral karena aksi "aura farming"-nya dalam tradisi Pacu Jalur.

Tak hanya diberi uang tunai, Rayyan juga langsung diangkat sebagai Duta Pariwisata Riau.

Sementara para atlet yang mengharumkan nama daerah di kancah olahraga nasional masih harus menunggu kepastian atas hak mereka.

“Kami sangat kecewa. Anak Pacu Jalur yang viral langsung dikasih bonus Rp 20 juta. Sedangkan kami yang mati-matian mengharumkan nama Riau, bonusnya tak kunjung dikasih sama Pak Gubernur. Tentu atlet-atlet marah,” kata Puja Sri Syahfitri (25), atlet senam artistik Riau, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Medali Sudah di Tangan, Bonus Masih Sekadar Wacana

Puja merupakan peraih medali perunggu di ajang PON Aceh–Sumut 2024. Sesuai Peraturan Gubernur (Pergub), peraih medali perunggu seharusnya mendapat bonus sebesar Rp 75 juta. Namun hingga kini, dana tersebut tak kunjung dicairkan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
atlet, Riau, Pacu Jalur, Atlet, atlet Riau, bocah pacu jalur rayyan, Rayyan Arkan Dhika, Beda Nasib Atlet PON dan Bocah Pacu Jalur: Bonus Tak Cair, Duta Olahraga pun Tak Ada

“Kalau medali emas itu bonusnya Rp 300 juta, perunggu Rp 75 juta, dan perak Rp 150 juta. Tapi sampai sekarang belum juga dicairkan. Kalau bocah viral itu viral langsung dikasih, tentu kami sangat kecewa,” ujar Puja.

Puja menyebut, ia bersama para atlet dan pelatih sudah berulang kali berupaya menagih janji bonus ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, namun hasilnya nihil. Yang lebih membuat geram, pemerintah justru menyatakan hanya bisa mencairkan sekitar 45 persen dari total bonus yang seharusnya diberikan.

“Sebenarnya kami itu speak up minta bonusnya dicairkan full, bukan yang 45 persen yang di bawah pergub. Jadi bonus medali perunggu dari Rp 75 juta jadi Rp 32,2 juta, medali emas dari Rp 300 juta jadi Rp 129 juta, dan medali perak dari Rp 150 juta menjadi Rp 64,5 juta,” jelas Puja, yang kini tinggal di Wisma Atlet Rumbai, Pekanbaru.

Bocah Diangkat Jadi Duta, Atlet Tak Dilirik

Kekecewaan para atlet bukan hanya soal uang. Mereka juga menyoroti sikap Pemprov Riau yang dinilai pilih kasih dalam memberi penghargaan. Rayyan, bocah yang viral karena ekspresi uniknya saat mengikuti Pacu Jalur, langsung mendapat perhatian dan gelar kehormatan sebagai Duta Pariwisata Riau. Sebaliknya, atlet berprestasi yang berjuang keras di lapangan justru seperti diabaikan.

“Kami sudah berjuang untuk mengharumkan nama Riau. Jadi, ketika melihat Pak Gubernur kasih bonus ke Rayyan, kami kecewa dan merasa sakit hati. Kok bisa dengan gampang gubernur mengeluarkan Rp 20 juta dan langsung adik itu diangkat jadi duta pariwisata Riau,” ucap Puja.

“Sedangkan atlet tidak diperlakukan seperti itu. Enggak ada diangkat jadi duta olahraga. Jangankan atlet PON, anak-anak sekolah yang juara olimpiade saja enggak ada diapresiasi sebegitunya sama gubernur,” tambahnya.

Dalam PON 2024 lalu, kontingen Riau berhasil menyabet enam medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Namun, capaian tersebut belum cukup untuk membuat pemerintah daerah bergerak cepat memberi penghargaan yang layak.

Hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Erisman Yahya, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi Kompas.com terkait bonus atlet yang belum dibayarkan.