Bos yang Merendahkan Sebenarnya Insecure Sama Bawahannya!

Ilustrasi bos marahi anak buah di depan orang lain, Ciri-Ciri Bos Insecure yang Perlu Diwaspadai, Bos Insecure vs. Pemimpin Secure, Dampak Nyata bagi Tim dan Organisasi, Bagaimana Menghadapi Bos Insecure?
Ilustrasi bos marahi anak buah di depan orang lain

Pernahkah kamu merasa diremehkan, direndahkan, atau bahkan dipermalukan oleh atasanmu di depan orang lain? Situasi ini lebih umum terjadi daripada yang dibayangkan. Banyak karyawan yang mengalami komentar sinis, penghinaan halus, atau sikap otoriter yang membuat mereka merasa kecil di hadapan bosnya.

Menariknya, perilaku tersebut tidak selalu mencerminkan kekuatan sang bos. Justru, menurut sejumlah pakar psikologi, perilaku merendahkan bawahan sering kali berakar dari rasa tidak aman (insecurity). Dengan kata lain, bos yang merendahkan bukanlah pemimpin yang kuat, melainkan sosok yang rapuh dan penuh ketakutan di balik posisinya.

Psikolog Dawn C. Reid, Ph.D., dalam artikelnya di Psychology Today diterbitkan di tahun 2022, menjelaskan bahwa bos insecure sering kali menunjukkan pola kepemimpinan yang penuh dengan rasa takut kehilangan kendali. Mereka cenderung:

  • Otoriter dan intimidatif, berusaha mengendalikan segalanya agar tetap merasa aman.
  • Menutup diri dari umpan balik, karena kritik dianggap ancaman bagi ego mereka.
  • Bermain favorit, memberi perlakuan istimewa pada bawahan tertentu untuk memperkuat posisi.
  • Membatasi aspirasi tim, sebab kemajuan bawahan bisa membuat mereka merasa terancam.

“Pemimpin yang insecure beroperasi dari rasa takut dan kekurangan. Mereka lebih fokus pada melindungi citra diri ketimbang benar-benar mengembangkan orang lain,” kata Reid.

Akibatnya, suasana kerja menjadi tegang. Bawahan merasa tidak dihargai, inovasi terhambat, dan produktivitas menurun.

Lantasa mengapa bos insecure begitu sering merendahkan bawahan? Jawabannya terletak pada rasa takut. Mereka takut tersaingi, takut kehilangan posisi, bahkan takut dianggap tidak kompeten. Dawn Reid menjelaskan bahwa rasa insecure sering mendorong pemimpin untuk bertindak defensif.

“Kepemimpinan yang dilandasi rasa tidak aman biasanya ditandai dengan kebutuhan untuk mengendalikan, menolak umpan balik, dan kecenderungan menekan orang lain agar tidak mengancam posisi mereka,” sambung dia.

Dengan kata lain, merendahkan bawahan adalah mekanisme pertahanan diri untuk menutupi kelemahan pribadi.

Ciri-Ciri Bos Insecure yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda umum bos insecure yang sering terlihat antara lain:

  1. Micromanagement ekstrem – sulit mempercayai bawahan, sehingga mengatur detail kecil.
  2. Mengambil kredit atas kerja bawahan – keberhasilan tim diklaim sebagai pencapaian pribadi.
  3. Sikap inkonsisten – bisa ramah hari ini, lalu mendadak merendahkan besoknya.
  4. Undermining – sengaja menjelekkan bawahan agar terlihat lebih unggul.
  5. Komunikasi merendahkan – menggunakan kata-kata sarkastik, mengolok-olok, atau mempermalukan.

Menurut Reid, pola-pola ini adalah tanda pemimpin yang tidak nyaman dengan dirinya sendiri dan cenderung melindungi ego dibanding membangun tim.

Bos Insecure vs. Pemimpin Secure

Perbandingan ini penting agar jelas perbedaannya, pakar manajemen, Lonnie Pacelli menekankan bahwa:

  • Insecure leader: menutup informasi, menuntut ketaatan, menyalahkan orang lain, dan menghambat pertumbuhan.
  • Secure leader: berbagi informasi, mendorong inisiatif, menerima kesalahan, memberi kredit pada tim, serta membangun pemimpin baru.

Dengan kata lain, bos yang percaya diri tidak perlu merendahkan. Mereka justru merasa aman ketika timnya sukses.

Dampak Nyata bagi Tim dan Organisasi

Konsekuensi dari kepemimpinan insecure bukan hanya terasa pada individu, tetapi juga pada seluruh organisasi. Menurut Reid, insecure leadership menyebabkan engagement menurun, produktivitas tidak stabil, dan retensi talenta memburuk.

Penelitian tentang abusive supervision juga mendukung hal ini. Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa hingga 75% kasus bullying di tempat kerja dilakukan oleh atasan, bukan rekan kerja sejajar. Dampaknya termasuk stres kronis, turnover tinggi, dan menurunnya komitmen pada perusahaan.

Bagaimana Menghadapi Bos Insecure?

Menghadapi bos yang suka merendahkan memang tidak mudah, tapi ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  1. Kenali Pola
    Menyadari bahwa sikap mereka berakar dari insecurity bisa membantu mengurangi beban emosional pribadi.
  2. Tetap Profesional
    Jangan membalas dengan cara yang sama. Jaga komunikasi tetap sopan, jelas, dan terdokumentasi.
  3. Bangun Kredibilitas
    Simpan catatan atas kontribusi kerja. Hal ini penting jika suatu saat perlu menjelaskan peranmu ke pihak HRD.
  4. Cari Dukungan
    Diskusikan dengan rekan kerja, HR, atau mentor profesional jika situasi semakin parah.
  5. Pertimbangkan Opsi Lain
    Bila semua cara tidak berhasil, langkah realistis adalah mencari lingkungan kerja baru demi kesehatan mental dan perkembangan karier.