Trump Ancam Kenakan Tarif Tambahan Negara yang Pungut Pajak Digital

Presiden AS Donald Trump di Washington DC
Presiden AS Donald Trump di Washington DC

 Presiden Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif tambahan yang signifikan kepada negara-negara yang memungut pajak digital.

Trump akan mengenakan tarif tambahan untuk ekspor barang dari negara-negara yang tidak mau mencabut aturan pajak digital -- yang menurutnya merugikan perusahaan teknologi Amerika Serikat. 

"Sebagai Presiden Amerika Serikat, saya akan melawan negara-negara yang menyerang perusahaan teknologi Amerika kita yang luar biasa. Pajak digital, undang-undang layanan digital, dan regulasi pasar digital semuanya dirancang untuk merugikan, atau mendiskriminasi, teknologi Amerika," tulisnya dalam postingan Truth Social pada Senin malam.

"Mereka juga, secara keterlaluan, memberikan kelonggaran penuh kepada perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok. Ini harus diakhiri, dan diakhiri SEKARANG!" serunya.

Selain ancaman tarif tambahan terhadap negara pelanggar, Trump juga mengancam akan memberlakukan pembatasan ekspor teknologi AS -- termasuk ekspor chip AS.

"Amerika, dan Perusahaan Teknologi Amerika, bukan lagi 'celengan' atau 'keset' dunia. Tunjukkan rasa hormat kepada Amerika dan Perusahaan Teknologi kita yang luar biasa atau, pertimbangkan konsekuensinya!" tulis Trump

Ancaman perdagangan terbaru Trump kembali menimbulkan ketidakpastian mengenai tarif bagi mitra dagang AS. Segera setelah Trump menetapkan pungutan berbasis negara terhadap puluhan mitra awal bulan ini, ia berjanji akan mengenakan tarif baru pada berbagai impor. Pekan lalu, ia mengatakan furnitur impor akan dikenakan bea masuk baru.

Trump telah lama berargumen bahwa pajak layanan digital mendiskriminasi raksasa teknologi AS seperti Amazon.com Inc., pemilik Google Alphabet Inc., dan induk perusahaan Facebook Meta Platforms Inc. 

AS semakin sering menggunakan pembatasan ekspor pada teknologi — termasuk chip canggih dari perusahaan-perusahaan seperti Nvidia Corp. untuk kecerdasan buatan — yang dianggap penting bagi keamanan nasional atau ekonomi.

Peringatan dari presiden tersebut muncul seminggu setelah AS dan Uni Eropa sepakat dalam pernyataan bersama bahwa mereka akan bersama-sama "menangani hambatan perdagangan yang tidak beralasan," dan "tidak akan mengenakan bea cukai pada transmisi elektronik." 

Blok yang beranggotakan 27 negara itu juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan menerapkan biaya penggunaan jaringan.

Namun, Uni Eropa menegaskan kembali secara terpisah bahwa mereka tidak berkomitmen untuk mengubah peraturan digital Uni Eropa — yang berpotensi membiarkan isu tersebut tetap ada sebagai daya ungkit untuk perundingan perdagangan di masa mendatang, karena blok tersebut mendorong perlakuan bebas tarif untuk anggur dan minuman beralkohol.