Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus Perayaan 5 Abad Jakarta

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus Perayaan 5 Abad Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menandatangani kerja sama dengan PT Relasi Aksara Sinergi dalam rangka menyambut perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027. Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan kerja sama ini.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Rano Karno, menjelaskan, persiapan menuju lima abad Jakarta sudah dirancang sejak awal kepemimpinannya bersama Gubernur Pramono Anung.

Ia menegaskan, teknis acara harus dikerjakan oleh pihak yang memiliki keahlian khusus, seperti PT Relasi Aksara Sinergi.

"Saya pun berdiskusi dengan Bappeda agar dibentuk tim khusus, karena ini adalah fokus yang tidak bisa dikerjakan sembarangan, melainkan oleh orang yang memang expert di bidangnya," ujar Rano.

Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Daerah (KSD) Setda DKI Jakarta, Marulina Dewi menuturkan, kerja sama ini berawal dari kesepakatan bersama pada 20 Juni 2025 sebagai langkah mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Menurutnya, kerja sama tersebut berorientasi pada pembangunan manusia dan kebudayaan yang membutuhkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Kesepakatan ini menjadi landasan hukum bagi para pihak untuk melaksanakan penguatan kebudayaan dalam pembangunan manusia di Pemprov DKI Jakarta.

"Ruang lingkup kerja sama meliputi riset bidang kebudayaan, perancangan aktivasi seni budaya warga, pengembangan kapasitas SDM, perumusan kebijakan publik bidang kebudayaan, publikasi dan desain grafis, pemantauan serta evaluasi, hingga pelaporan seluruh kegiatan," jelas Marulina Dewi.

Di sisi lain, Founder PT Relasi Aksara Sinergi, Hilman Faris, mengungkapkan, konsep besar perayaan ini mengusung tema “Titik Temu”. Konsep tersebut diwujudkan melalui rangkaian kegiatan di 500 titik yang tersebar di 267 kelurahan di Jakarta.

"Partisipasi dimulai dari akar rumput. Kita ajak komunitas, warga, RT/RW, hingga tingkat kelurahan untuk menggerakkan kegiatan menyambut 500 tahun Jakarta. Rangkaian ini berlangsung dari sekarang hingga Juni 2027. Pada 2026, akan ada konsolidasi di tingkat kecamatan, lalu pada 2027 semuanya bertemu di tingkat provinsi," tutur Hilman.

Hilman menambahkan, kegiatan ini bukan hanya menampilkan kesenian, tetapi juga mengangkat isu-isu kebudayaan yang menyentuh kehidupan warga sehari-hari. Hal ini sejalan dengan karakter Jakarta sebagai kota plural yang menghadapi beragam persoalan, mulai dari utilitas, lingkungan, hingga keamanan.

"Semua ini kita rangkum dalam sebuah platform bernama Titik Temu. Jadi, bukan hanya kesenian, melainkan kebudayaan secara menyeluruh. Harapannya, rasa kepemilikan warga terhadap perayaan 500 tahun Jakarta semakin kuat," pungkasnya. (Asp)