Bendera One Piece Dikibarkan Jelang 17 Agustus, PDIP: Simbol Kritik, Bukan Kriminal

Bendera One Piece Dikibarkan Jelang 17 Agustus, PDIP: Simbol Kritik, Bukan Kriminal

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus menanggapi fenomena viralnya pengibaran bendera One Piece oleh sejumlah warga di berbagai daerah menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.

Menurutnya, hal itu harus diterima sebagai kritik sah dari masyarakat di alam demokrasi.

"Jadi jangan dipandang itu sebagai sesuatu yang negatif atau katakanlah kriminal," kata Deddy saat dikonfirmasi di Bali, Kamis (31/7).

Deddy juga menilai, pengibaran bendera berwarna hitam dengan simbol tengkorak dan topi jerami khas anime One Piece salah satu bentuk kebebasan bersuara, berpendapat yang tidak mengganggu apa pun.

"Justru menurut saya itu sangat baik. Daripada demo di jalanan, misalnya," ujarnya

Deddy menegaskan, aksi pengibaran bendera tersebut membawa pesan yang kuat dan dapat tersebar luas di tengah masyarakat.

Dia menilai, simbol tersebut bisa menjadi sarana kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai belum berpihak pada rakyat.

"Itu kan pesannya menjadi teramplifikasi dengan luas. Itu saya kira baik. Kalau hanya dengan simbol-simbol seperti itu," katanya.

Diketahui, jagat media sosial heboh dengan video masyarakat yang mengibarkan bendera One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. Bendera One Piece tersebut dikibarkan di depan rumah, kendaraan pribadi, hingga truk. (Pon)