Tanggapi Hak Angket Pemakzulan, Bupati Pati Sudewo Siap Dipanggil Pansus

Bupati Pati, Sudewo, akhirnya kembali muncul di publik setelah lebih dari sepekan menghilang pasca demo besar-besaran yang melibatkan puluhan ribu warga menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Rabu (13/8/2025).
Sudewo hadir dalam acara pelepasan Peserta Raimuna Daerah XIII Kontingen Kwartir Cabang (Kwarcab) Pati, Jumat (22/8/2025), di Joglo Pandu Pragola, Pati Kidul.
“Saya di kantor, tanda tangan-tanda tangan dan komunikasi,” kata Sudewo saat ditanya soal keberadaannya selama sepekan terakhir.
Ia menjelaskan bahwa selama tidak muncul ke publik, ia melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menghadiri rapat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), di mana ia menjabat Wakil Ketua Umum 1, serta menghadap Menteri Pekerjaan Umum.
“Selain itu saya juga menghadap Pak Menteri PU,” tambahnya.
Menepis isu sakit, Sudewo menegaskan kondisinya sehat.
“Sudah sembuh. Alhamdulillah. Doanya,” ujarnya.
Siap Hadapi Pansus Hak Angket
Terkait proses Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket pemakzulan yang tengah digulirkan di DPRD Pati, Sudewo menyatakan sikap pasrah dan menghormati jalannya mekanisme politik.
“Monggo. Saya menghormati proses di sana berjalan,” ucapnya.
Ia menegaskan kesiapannya hadir apabila dipanggil oleh Pansus.
“Ya. InshaAllah,” tambahnya.
Sudewo juga menekankan bahwa roda pemerintahan dan pelayanan publik di Pati tetap berjalan normal.
“Mohon doanya agar Pati tetap aman dan kondusif,” pungkasnya.
Tekanan Publik dan Aksi Warga
Selain melalui DPRD, tekanan terhadap Sudewo juga muncul dari masyarakat sipil. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) berencana menggelar aksi pengiriman surat massal pada Senin (25/8/2025), menuntut agar pemerintah menindaklanjuti aspirasi warga terkait kasus-kasus yang melibatkan Bupati.
“Besok 25 Agustus kami dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu ada agenda berkirim surat. Satu orang satu surat. Intinya KPK agar segera menangkap Bupati Sudewo. Titik kumpul di Alun-Alun Pati, nanti kami jalan bareng-bareng ke Kantor Pos Pati. Perkiraan ribuan orang,” ujar Koordinator AMPB, Supriyono alias Botok.
AMPB juga menyiapkan aksi lebih besar di Jakarta pada awal September 2025. Armada dan donasi dari masyarakat sudah mulai terkumpul, termasuk 30 truk dan tiga bus. Dalam dua hari terkumpul Rp 16,4 juta untuk operasional ke Jakarta.
Dinamika Internal AMPB
Di sisi lain, dinamika internal AMPB mencuat setelah inisiatornya, Ahmad Husein, memilih berdamai dengan Sudewo pada 19 Agustus 2025. Husein menyatakan secara pribadi tidak lagi menuntut pemakzulan, meskipun langkahnya tidak diikuti dua pentolan AMPB lainnya, Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok.
“Biarin saja, besok kan kelihatan (apakah saya disuap atau tidak). Wong omahku yo elek wae kok,” kata Husein menanggapi isu miring atas sikapnya.
Dengan tekanan dari DPRD dan aksi masyarakat yang terus berlangsung, posisi Bupati Sudewo tetap menjadi sorotan publik di Kabupaten Pati.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!