Gejala Campak dan Penyebabnya, Penyakit Menular yang Bisa Dicegah Vaksin

campak, KLB Campak, gejala campak, penyakit menular, penyakit campak, penyakit campak berbahaya, gejala campak pada anak, klb campak di sumenep, penyakit campak pada anak, Gejala Campak dan Penyebabnya, Penyakit Menular yang Bisa Dicegah Vaksin, Gejala Campak pada Anak, Penyebab dan Faktor Risiko Campak, Cara Penularan Campak, Pengobatan Campak, Cara Mencegah Campak

Kasus campak saat ini tengah menjadi sorotan setelah Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Sumenep.

Data Dinas Kesehatan Jawa Timur menunjukkan, wabah campak di Sumenep telah menyebabkan 17 anak meninggal dunia.

Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan RI langsung melakukan langkah cepat, termasuk mengirim ribuan dosis vaksin ke Sumenep untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Penyakit campak atau measles adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah di beberapa bagian tubuh.

Meski sering menyerang anak-anak, campak juga dapat mengenai orang dewasa, terutama mereka yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak atau belum pernah terinfeksi sebelumnya.

Dikutip dari mitrakeluarga.com, virus penyebab campak biasanya menginfeksi saluran pernapasan terlebih dahulu, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus campak terbanyak di dunia.

Masyarakat sering kali keliru mengira ruam awal sebagai ruam biasa yang akan hilang dalam beberapa hari. Padahal, tanpa penanganan yang tepat, campak dapat memicu komplikasi serius, terutama pada anak di bawah usia lima tahun.

Namun, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella). Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala, penyebab, cara penularan, hingga pencegahan campak.

Gejala Campak pada Anak

Gejala campak pada anak umumnya muncul setelah masa inkubasi 7–18 hari. Tanda-tanda awal biasanya terlihat pada 1–3 hari pertama sakit, sedangkan ruam dapat bertahan selama 7–14 hari.

Masa penularan berlangsung sejak empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam timbul.

Beberapa gejala campak yang umum terjadi, antara lain:

  • Demam tinggi di atas 38°C, biasanya berlangsung tiga hari atau lebih.
  • Batuk, pilek, mata merah, dan berair.
  • Ruam kemerahan di tubuh.
  • Makulopapular, yaitu ruam kulit yang menonjol dan berwarna berbeda dari kulit normal. Ruam ini biasanya muncul 3 hari atau lebih, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dalam 4–7 hari.
  • Koplik’s spot, berupa bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.

Gejala campak umumnya melalui tiga fase:

1. Fase awal: demam disertai batuk dan pilek.

2. Fase kedua: muncul ruam merah di tubuh.

3. Fase ketiga: ruam berubah menjadi hitam sebelum akhirnya memudar.

Penyebab dan Faktor Risiko Campak

campak, KLB Campak, gejala campak, penyakit menular, penyakit campak, penyakit campak berbahaya, gejala campak pada anak, klb campak di sumenep, penyakit campak pada anak, Gejala Campak dan Penyebabnya, Penyakit Menular yang Bisa Dicegah Vaksin, Gejala Campak pada Anak, Penyebab dan Faktor Risiko Campak, Cara Penularan Campak, Pengobatan Campak, Cara Mencegah Campak

Ilustrasi campak. Kasus campak di Eropa naik hampir 45 kali.

Penyakit campak disebabkan oleh virus Morbillivirus, jenis virus RNA. Virus ini dapat ditemukan di hidung dan tenggorokan penderita, dan mudah menular melalui batuk atau bersin.

Beberapa faktor risiko campak antara lain:

1. Belum mendapat vaksin

Sekitar 90 persen orang yang belum pernah terinfeksi atau tidak divaksinasi berisiko tertular jika terpapar virus campak.

2. Bepergian ke daerah wabah

Orang yang melakukan perjalanan internasional ke wilayah dengan angka kejadian campak tinggi memiliki risiko lebih besar tertular.

3. Kekurangan vitamin A

Anak yang kekurangan vitamin A lebih rentan mengalami gejala parah dan komplikasi campak.

Cara Penularan Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jika satu orang terinfeksi, 9 dari 10 orang di sekitarnya dapat tertular bila belum divaksinasi.

Virus campak menular melalui droplet atau percikan batuk dan bersin yang dapat bertahan di udara hingga dua jam. Penularan bisa terjadi jika:

  • Berada di ruangan yang sama dengan penderita.
  • Menghirup percikan batuk atau bersin dari orang yang sakit.
  • Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.

Penderita dapat menularkan virus sejak empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelahnya. Penularan paling sering terjadi saat penderita mengalami demam, batuk, dan pilek.

Tanpa penanganan tepat, campak dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi telinga, pneumonia, ensefalitis (radang otak), hingga kebutaan.

Pengobatan Campak

campak, KLB Campak, gejala campak, penyakit menular, penyakit campak, penyakit campak berbahaya, gejala campak pada anak, klb campak di sumenep, penyakit campak pada anak, Gejala Campak dan Penyebabnya, Penyakit Menular yang Bisa Dicegah Vaksin, Gejala Campak pada Anak, Penyebab dan Faktor Risiko Campak, Cara Penularan Campak, Pengobatan Campak, Cara Mencegah Campak

Ilustrasi campak pada anak.

Menurut World Health Organization (WHO), tidak ada obat khusus untuk membunuh virus campak. Pengobatan hanya bertujuan meringankan gejala dan mencegah komplikasi.

Perawatan yang dianjurkan meliputi:

  • Banyak istirahat dan menghindari kontak dengan orang lain.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Minum cukup air putih atau larutan rehidrasi oral untuk mencegah dehidrasi.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi gejala.

Mendapatkan suplemen vitamin A sebanyak dua dosis dalam interval 24 jam. Suplemen ini terbukti menurunkan risiko kematian akibat campak.

Dengan perawatan yang tepat, campak biasanya sembuh dalam 7–14 hari.

Cara Mencegah Campak

Pencegahan campak dapat dilakukan melalui imunisasi dan gaya hidup sehat.

1. Vaksinasi Campak

  • Vaksin MMR melindungi dari campak, gondongan, dan rubella.
  • Vaksin MMRV melindungi dari campak, gondongan, rubella, sekaligus cacar air.

Anak-anak membutuhkan dua dosis vaksin MMR:

  • Dosis pertama: usia 12–15 bulan.
  • Dosis kedua: usia 4–6 tahun.

Untuk keluarga yang hendak bepergian ke luar negeri:

  • Bayi usia 6–11 bulan perlu mendapat satu dosis vaksin MMR sebelum berangkat.
  • Anak usia 12 bulan ke atas harus mendapatkan dua dosis vaksin MMR dengan jarak minimal 28 hari.

2. Menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat

Orang tua perlu mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk, dan tidak berbagi barang pribadi dengan orang sakit.

Orang tua perlu segera membawa anak ke dokter apabila muncul gejala campak seperti demam tinggi dan ruam merah di tubuh. Diagnosis awal sangat penting agar anak mendapatkan perawatan tepat dan terhindar dari komplikasi.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!