Tujuan Federasi Hoki Es Indonesia Naturalisasi Atlet Rusia

SEA Games, hoki es, SEA Games 2025, Timnas Hoki Es Indonesia, Tujuan Federasi Hoki Es Indonesia Naturalisasi Atlet Rusia

Ketua Umum Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI), Ronald Situmeang, menegaskan bahwa tujuan dari naturalisasi yang dilakukan oleh pihaknya semata untuk mengejar prestasi dan memberi stimulus pada olahraga hoki es di Indonesia.

Tak hanya PSSI, FHEI juga turut melakukan naturalisasi yang diproyeksikan membela Timnas Hoki Es Indonesia.

Proses naturalisasi empat atlet keturunan Rusia yang diajukan oleh FHEI telah disetujui oleh Komisi X dan XIII DPR RI pada rapat yang dilakukan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Empat atlet tersebut adalah Evgenii Nurislamov (43 tahun), Artem Bezrukov (43 tahun), Savelii Molchanov (19 tahun), dan Adel Khabibullin (21 tahun).

Ronald mengungkapkan naturalisasi ini sebenarnya sudah direncanakan sekitar dua tahun lalu. Namun, baru terealisasi pada 2025.

Menurut Ronald, naturalisasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dari Timnas Hoki Es Indonesia yang tengah mengejar prestasi di level internasional.

Dimulai dari SEA Games 2025 sebagai multievent terdekat di akhir tahun ini lalu berjenjang hingga Asian Winter Games juga Olimpiade Musim Dingin.

"Naturalisasi ini memang sudah kami persiapkan dari 2 tahun yang lalu. Tujuannya, kami mau adakan percepatan agar timnas ini bisa kompetitif di pertandingan-pertandingan mancanegara untuk cabang hoki es mulai dari Asia Tenggara hingga dunia," kata Ronald ketika dihubungi KOMPAS.com, Selasa (26/8/2025).

"Jadi, berbicara target jangka pendek, naturalisasi empat pemain dari Rusia ini tentunya agar bisa lebih kompetitif. Apalagi, di akhir tahun ini kita juga ada event SEA Games di Thailand," jelasnya.

Dengan hadirnya empat pemain naturalisasi asal Rusia ini, Ronald pun berani meningkatkan target di SEA Games 2025 dengan membawa pulang medali emas.

Tak hanya untuk tahun ini, tetapi juga di dua edisi berikutnya, SEA Games 2027 dan 2029.

"Dengan ada tambahan empat pemain naturalisasi ini, yang kami memang sudah coba ukur, targetnya masuk final, tapi sebisa mungkin emas," ungkap Ronald.

Alasan Memilih Rusia

Menyoal pemilihan atlet, Ronald mengatakan alasan menaturalisasi atlet Rusia untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Menurutnya, Rusia merupakan salah satu negara dengan prestasi hoki es terbaik di dunia.

Mereka memiliki kompetisi bernama Kontinental Hockey League (KHL) yang merupakan liga hoki es terkuat kedua di dunia setelah Liga Hoki Nasional Amerika Utara.

Bahkan, dua pemain naturalisasi, yakni Evgenii dan Artem merupakan alumni dari KHL. Sehingga, kualitasnya sudah teruji.

"Dasar pertimbangan kami karena Rusia itu adalah satu dari tiga negara dengan kekuatan paling besar dalam olahraga hoki es bersama Amerika Serikat dan Kanada," ujar Ronald.

"Kebetulan, kami juga punya hubungan baik dengan Federasi Hoki Es Rusia," jelas dia.

Regulasi Naturalisasi Federasi Internasional

Ketika dikonfirmasi apakah keempat pemain itu memiliki darah Indonesia, Ronald menjelaskan bahwa regulasi untuk menaturalisasi pemain di olahraga hoki es berbeda dengan sepak bola.

Berdasarkan aturan dari federasi internasional hoki es, seorang atlet bisa dinaturalisasi tanpa memiliki ikatan keturunan atau lahir di negara yang bersangkutan, dalam hal ini Indonesia.

Syarat utamanya adalah atlet tersebut harus tinggal dan berkompetisi di liga nasional di negara tujuan naturalisasi dengan durasi minimal dua tahun.

Pasalnya, tujuan naturalisasi ini adalah memajukan olahraga hoki es di negara yang akan melakukan naturalisasi.

"Regulasi standarnya dari federasi internasional bahwa jika sudah menetap dan berkompetisi di liga nasional selama dua tahun walaupun tidak punya keturunan dari negara yang bersangkutan, pemain tersebut bisa dinaturalisasi dan ikut membela timnas," ucap Ronald. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!