Pria Ini Nekat Lamar Jadi CEO OpenAI, Surat Balasannya Viral di Media Sosial

LinkedIn, chatGPT, OpenAI, CEO OpenAI, Pria Ini Nekat Lamar Jadi CEO OpenAI, Surat Balasannya Viral di Media Sosial

Seorang pria bernama Omer Oztok mendadak jadi sorotan di media sosial setelah membagikan pengalamannya melamar posisi CEO OpenAI, perusahaan induk chatbot populer ChatGPT.

Yang unik, lamaran Oztok ditanggapi serius oleh pihak OpenAI. Walau akhirnya ditolak, tapi OpenAI tetap memberikan surat balasan dengan cara yang serius sekaligus jenaka. Surat penolakan ini pun viral di media sosial.

Oztok menuliskan pengalamannya lewat LinkedIn. Ia mengaku “nekat” mencoba melamar posisi puncak yang saat ini ditempati Sam Altman, yang juga merupakan pendiri OpenAI.

“Saya memberanikan diri. Kali ini, untuk sesuatu yang lebih besar: CEO OpenAI. Rupanya, usulan mengganti seluruh jajaran direksi dengan ChatGPT menimbulkan sedikit kekhawatiran. Tak masalah,” tulis Oztok, sebagaimana dikutip KompasTekno dari halaman Linkedin pribadinya, Kamis (4/9/2025).

Omer Oztok pun membagikan surat balasan yang diklaim diterima dari OpenAI Global Leadership Team.

LinkedIn, chatGPT, OpenAI, CEO OpenAI, Pria Ini Nekat Lamar Jadi CEO OpenAI, Surat Balasannya Viral di Media Sosial

Tangkapan layar surat penolakan yang diklaim dari OpenAI, terhadap Omer Oztok yang melamar jadi CEO OpenAI.

Dalam surat balasan tersebut, OpenAI menanggapi dengan kalimat pembuka yang terdengar diplomatis, "Antusiasme Anda tak tertandingi. Namun, beberapa elemen dalam lamaran Anda menimbulkan kekhawatiran di tim eksekutif kami".

Pihak OpenAI kemudian menjabarkan beberapa poin yang dianggap “bermasalah”. Salah satunya adalah usulan Oztok yang menuliskan, "sebagai aksi pertama saya, saya akan mengganti seluruh jajaran eksekutif (kecuali saya) dengan agen ChatGPT".

OpenAI menilai ide ini terlalu “apokaliptik”. Kemungkinan maksud “apokaliptik” di surat itu adalah sindiran lucu dari tim OpenAI.

OpenAI tampaknya menilai ide Omer Oztok untuk mengganti seluruh jajaran direksi dengan ChatGPT terlalu ekstrem, seakan-akan bisa bikin “kiamat” bagi perusahaan.

Tak hanya itu, Oztok juga mengusulkan strategi ekstrem lain, seperti membajak seluruh tim AI dari Meta dengan iming-iming akses ChatGPT Plus seumur hidup, membeli Google hanya untuk mendapatkan nama besarnya, serta melatih GPT-6 hanya dengan cuitannya di media sosial.

Bagi tim hukum OpenAI, usulan-usulan itu dianggap tidak masuk akal dan bisa menimbulkan masalah hukum maupun bisnis.

Dalam penutup surat, OpenAI menegaskan bahwa mereka memilih kandidat yang lebih “tradisional”, yakni seseorang yang tidak meminta 50 persen saham perusahaan sebagai bagian dari lamaran.

Di akhir surat, perusahaan pengembang ChatGPT ini tetap memberi penutup yang sopan dan ucapan semoga berhasil, walaupun lamaran Oztok.

“Kami mendoakan semoga Anda sukses dalam langkah atau usaha Anda berikutnya," tutup surat yang diklaim tertanda dari OpenAI Global Leadership Team.

Meski belum bisa menjadi CEO OpenAI, Oztok tampaknya tidak kecewa. Dalam unggahan LinkedIn pribadinya, ia menuliskan kalimat penuh percaya diri, "suatu hari nanti, Sondra (perusahaan AI yang didirikan Oztok) akan menyalip OpenAI. Tunggu saja"

Sejauh ini, keaslian surat balasan OpenAI tersebut belum bisa diverifikasi. Meski begitu, tanggapan OpenAI yang serius tapi juga menyelipkan humor ini sontak menarik perhatian warganet.

Surat tersebut ramai beredar di LinkedIn, Reddit, hingga X (Twitter). Banyak yang menilai interaksi ini unik dan menjadi contoh bagaimana perusahaan teknologi besar sekalipun bisa merespons dengan cara yang ringan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Live Mint, Kamis (4/9/2025).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.