Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

yang menyebut Donald Trump sakit parah, atau bahkan sudah meninggal, meledak di media sosial. Kabar itu beredar disertai gambar yang dimanipulasi hingga foto di luar konteks. Meski Presiden Trump telah membantah pada Selasa (2/8), kabar itu masih menjadi bola panas di media sosial.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyebut rumor kesehatan yang ramai di media sosial sebagai berita palsu. Kabar itu muncul setelah pria berusia 79 tahun itu absen dari penampilan publik dan acara pers sepanjang pekan lalu. Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan. Demikian diungkap analisis lembaga pemantau misinformasi NewsGuard.

Beberapa pengguna media sosial mengutip peta daring yang disebut menunjukkan penutupan jalan di sekitar Walter Reed National Military Medical Center di Maryland sebagai bukti bahwa Trump sedang dirawat karena penyakit serius. Namun, tidak ada laporan kredibel soal penutupan jalan di area tersebut. Pengguna lain membagikan foto sebuah ambulans yang terparkir di luar Gedung Putih, mengklaim foto itu diambil bulan lalu sebagai bukti adanya krisis kesehatan yang menimpa Trump.

Faktanya, foto tersebut merupakan arsip lama yang diunggah seorang jurnalis di X pada April 2023, saat pendahulu Trump, Joe Biden, masih menjabat.

Ada juga yang mengklaim Trump sudah meninggal dengan menyebarkan gambar bendera Gedung Putih setengah tiang, sebuah tradisi untuk menghormati pejabat penting yang wafat. Padahal, Trump pekan lalu mengeluarkan proklamasi agar bendera di Gedung Putih, pos militer, dan pangkalan angkatan laut di seluruh negeri diturunkan setengah tiang untuk menghormati korban penembakan sekolah di Minneapolis.

Unggahan lain menampilkan foto wajah Trump yang diperbesar, diklaim memperlihatkan garis dalam di atas matanya yang disebut sebagai tanda serangan stroke. Namun, NewsGuard menemukan foto asli itu buram dan tidak menunjukkan adanya garis di atas mata. Foto yang dipakai dalam klaim palsu ternyata telah diedit dengan alat AI.

Misinformasi, yang tampaknya berasal dari akun-akun anti-Trump di X, Bluesky, dan Instagram, tetap menyebar meski Trump menulis di Truth Social akhir pekan lalu. “Tidak pernah merasa lebih sehat dalam hidup saya,” kata Trump.

Meski begitu, kebohongan itu terus bergulir bahkan setelah konferensi pers Selasa. Saat itu, Trump secara langsung menepis rumor soal kesehatannya. Tak lama setelah itu, sebuah akun Bluesky secara keliru menulis bahwa Gedung Putih baru saja mengumumkan presiden meninggal dunia.

Fenomena ini menyoroti bagaimana fakta semakin tergerus di tengah lanskap internet yang dipenuhi misinformasi, diperparah dengan ketidakpercayaan publik terhadap institusi dan media tradisional.

Kesehatan presiden AS memang selalu diawasi ketat. Namun, sejak 2017, Gedung Putih ditempati dua presiden tertua dalam sejarah. Hal itu membuat sorotan terhadap isu ini semakin besar.

Trump, pria tertua yang pernah terpilih sebagai presiden AS, kerap menuduh Demokrat menutup-nutupi penurunan mental dan fisik Biden, yang berusia 82 tahun ketika meninggalkan jabatan pada Januari. Kesehatan Biden menjadi isu kunci dalam Pemilu 2024, dan ia akhirnya terpaksa mundur dari pencalonan periode kedua setelah debat melawan Trump yang dinilai gagal.(dwi)