Top 5+ Kandungan Makanan untuk Menambah Berat Badan Janin

Setiap ibu hamil tentu ingin janinnya tumbuh dengan sehat dan memiliki berat badan yang ideal sesuai usia kehamilan.
Namun ada kalanya, hasil pemeriksaan menunjukkan berat janin masih di bawah standar.
Beberapa jenis kandungan makanan diketahui kaya nutrisi dan dapat mendukung pertumbuhan janin.
Berikut lima kandungan makanan yang dapat membantu menambah berat badan janin.
1. Folat dan asam folat
Folat adalah vitamin B yang mendukung perkembangan tabung saraf, otak, dan sumsum tulang belakang.
Bentuk folat buatan laboratorium yang ditemukan dalam suplemen dikenal sebagai asam folat.
Asam folat dapat membantu menurunkan risiko bayi lahir terlalu dini, sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Asam folat juga dapat membantu menurunkan risiko bayi dengan berat badan kurang dari yang biasa terjadi saat lahir.
Oleh karena itu, calon ibu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat seperti sereal, sayuran berdaun hijau tua, dan kacang-kacangan kering.
2. Kalsium
Calon ibu dan janin perlu memiliki kalsium untuk tulang dan gigi yang kuat.
Kalsium juga membantu saraf, otot dan pembuluh darah bekerja sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, seperti susu, keju, dan yogurt.
3. Vitamin D
Vitamin D bekerja dengan kalsium untuk membantu membangun tulang dan gigi bayi.
Calon ibu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti ikan salmon, kuning telur, hati sapi, dan jus jeruk.
Asupan vitamin D bermanfaat untuk mencegah berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangan tulang pada bayi.
4. Protein
Protein membantu membentuk jaringan baru, termasuk otot dan organ bayi.
Selain itu, protein juga mendukung produksi darah yang meningkat selama kehamilan.
Sumber protein yang baik meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, dan produk olahan susu.
5. Zat besi
Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat protein dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin.
Selama kehamilan, calon ibu membutuhkan zat besi dua kali lipat lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh orang yang tidak hamil.
Jika tidak mendapatkan cukup zat besi selama kehamilan, calon ibu memiliki cenderung akan terkena anemia defisiensi besi.
Selain itu, berat badan bayi juga akan meningkat jika rutin mengonsumsi zat besi.