Cara Mengetahui Love Language Anak dari Psikolog, Jangan Langsung Melabeli

love language apa saja, love language anak, love language anak laki laki, love language anak perempuan, tes love language anak, bahasa cinta anak, Cara Mengetahui Love Language Anak dari Psikolog, Jangan Langsung Melabeli

Bagaimana cara mengetahui love language anak? Love language atau bahasa cinta berkaitan dengan cara seseorang menerima cinta. 

Terdapat lima love language di dunia yaitu acts of service (tindakan yang melayani), receiving gifts (menerima hadiah), quality time (waktu berkualitas), words of affirmation (kata-kata afirmasi), dan physical touch (sentuhan fisik).

Untuk memenuhi tangki cinta anak, biasanya orangtua akan fokus pada bahasa cinta yang ditunjukkan oleh anak. Namun, ada satu kesalahan dalam hal tersebut yaitu melabeli anak dengan satu love language tertentu sampai ia beranjak dewasa.

Love language itu membuat kita ingin melabeli, ‘Anak saya itu love language-nya yang mana’, karena pada dasarnya, anak butuh semua,” kata Co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Pada usia tertentu, bisa saja love language anak berubah karena ternyata ada hal lain yang membuatnya lebih bahagia. Lantas, bagaimana cara mengetahuinya?

Love language anak

Cara mengetahui love language anak

love language apa saja, love language anak, love language anak laki laki, love language anak perempuan, tes love language anak, bahasa cinta anak, Cara Mengetahui Love Language Anak dari Psikolog, Jangan Langsung Melabeli

Co-founder Malo Enterprise, Felicia Debora (kanan) dan Co-founder BN Montessori dan portal belajar parenting Good Enough Parents, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. (kiri), saat peluncuran Jakarta Family Walk di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Pritta mengatakan, kuncinya adalah ekspresi yang ditunjukkan oleh anak ketika dihadapkan oleh sesuatu, dan apakah anak selalu meminta hal tersebut atau tidak.

“Misalnya, anak kalau dikasih hadiah atau diajak ke mal, enggak minta-minta. Ketika dibelikan sesuatu, ekspresinya senang tapi bukan yang sangat senang dan dia minta lagi selanjutnya,” tutur dia.

Namun, jika anak menunjukkan kebahagiaan ketika dipeluk dan dipijat oleh ayah dan ibu, dan selalu menempel dengan orangtuanya, artinya orangtua bisa menggunakan bahasa cinta physical touch dan quality time untuk memenuhi tangki cinta si kecil.

Receiving gift, ibarat kita mengisi daya baterai, itu enggak fast charging. Tapi, kalau anak kita kasih physical touch (dan quality time), itu fast charging,” jelas Pritta.

Sementara itu, untuk anak yang lebih merasa bahagia ketika dibelikan sesuatu, tetapi biasa saja ketika dipeluk, artinya bahasa cinta untuk memenuhi tangki cinta si kecil adalah receiving gift.

Dengan demikian, sebaiknya orangtua tak langsung melabeli love language anak. Amatilah seiring dengan perkembangan si kecil.