Astra Tanggapi Tantangan Mobil Listrik dari China

Astra International Tbk Siap Hadapi Persaingan Mobil Listrik dari China
PT Astra International Tbk (ASII) terus memperkuat posisinya di tengah meningkatnya arus masuk mobil listrik asal China yang membanjiri pasar Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Direktur ASII, Henry Tanoto, menjelaskan berbagai strategi yang diterapkan perusahaan untuk mengatasi tantangan ini, termasuk perluasan portofolio kendaraan elektrifikasi dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata.
Toyota bZ4X di GIIAS 2025
Astra Memperluas Portofolio Kendaraan Elektrifikasi
Dalam paparannya pada acara Paparan Publik Astra, Henry menyatakan, "Kalau kita bicara tentang persaingan, sebenarnya memang persaingan itu kan selalu ada, terutama di industri otomotif. Menurut kami, sebenarnya itu bagus untuk konsumen dan tentu saja bagi industri otomotif Indonesia secara keseluruhan." Ia menekankan bahwa keberadaan kompetisi membuat perusahaan perlu berinovasi dan menyediakan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Astra mengakui bahwa strategi ini telah membantu menjaga pangsa pasar mereka di atas 50 persen selama hampir dua dekade.
Namun, Henry juga menyoroti tantangan yang dihadapi, terutama terkait infrastruktur pengisian daya yang masih terkonsentrasi di kota-kota besar. "Kalau kita lihat, penetrasi BEV yang sekitar 10 persen itu hampir 90 persennya terkonsentrasi di Jakarta dan kota besar. Karena infrastrukturnya lebih siap, sementara di kota kecil dan area rural belum merata," ungkapnya.
Penawaran Model Elektrifikasi yang Beragam
Menjawab tantangan tersebut, Astra meluncurkan berbagai model kendaraan listrik dan hybrid, termasuk Toyota bZ4X rakitan lokal dan Urban Cruiser EV yang diperkenalkan di GIIAS 2025.
Daihatsu Rocky Hybrid
Di segmen hybrid, peluncuran Rocky Hybrid dengan harga di bawah Rp 300 juta menjadi tambahan yang memperkuat tawaran produk Astra, bersanding dengan Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.
Henry menambahkan, "Kami punya network dari Sumatera sampai Papua, ditambah ekosistem financing dan insurance. After sales hingga trade-in juga tersedia. Karena itulah resale value produk Astra bisa terjaga dengan baik." Ini mencerminkan komitmen Astra untuk membangun ekosistem lengkap yang mendukung keberhasilan produk mereka di pasar.
Tren Penjualan Mobil Listrik yang Meningkat
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa meskipun penjualan mobil secara wholesales pada Januari-Juli 2025 mengalami penurunan 10,1 persen menjadi 435.390 unit, penjualan mobil listrik justru menunjukkan tren yang berbeda.
Pada periode yang sama, penjualan wholesales mobil listrik mencapai 42.178 unit, mendekati total penjualan sepanjang 2024 yang sebesar 43.188 unit.
Sementara itu, arus impor mobil secara utuh juga mengalami peningkatan signifikan.
BYD Zhengzhou, kapal khusus pengangkut kendaraan milik BYD
Sepanjang Januari-Juli 2025, impor mencapai 76.755 unit, naik lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BYD, produsen mobil asal China, mencatatkan impor terbesar dengan 20.795 unit, melonjak lebih dari 200 persen.
Perusahaan ini tengah menyelesaikan pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 150.000 unit per tahun.
Astra Optimis Menyambut Masa Depan
Henry optimis tentang masa depan Astra di tengah transisi energi.
Dengan langkah strategis dan inovatif, Astra International Tbk menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan baru di industri otomotif, sekaligus berkomitmen untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!